Surabaya (Antara Jatim)- Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan di Pasuruan terancam mangkrak karena sampai saat ini belum ada kejelasan pemenang lelang mega proyek tersebut meski rencananya pengumuman dilaksanakan Agustus lalu. Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf mengatakan molornya proses lelang ini dikarenakan belum tuntasnya "Memorandum of understanding" (MoU) antara Pemprov Jatim dengan Kabupaten Pasuruan. Padahal, dengan 4 kabupaten/kota lainnya yaitu Sidoarjo, Gresik, Kota Mojokerto dan Surabaya sudah tuntas. "Memang sudah ada MoU dengan Kabupaten Pasuruan beberapa hari lalu. Namun belum 100 persen karena masih banyak klausul atau tuntutan oleh pihak Pasuruan yang masih perlu dikaji lagi, seperti pembagian hasil dan tarif," ujarnya ketika dikonfirmasi wartawan, Selasa. Karena itu pihaknya membuat tim khusus untuk melakukan sosialisasi ke warga Pasuruan untuk memberikan pengertian bahwa proyek tersebut milik pemerintah pusat dan hasilnya untuk kepentingan masyarakat. "Ini proyek pusat dan kami adalah pelaksana. Tentu saja harapannya segera tuntas," kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut. Sedangkan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Provinsi Jawa Timur, Warno Harisasono menjelaskan, dalam waktu dekat pemenang tender lelang Umbulan itu akan ditentukan. "Sehingga pengerjaan fisik proyek tersebut bisa dilakukan agar target produksi airnya tidak sampai molor. Dalam waktu dekat pemenang tender akan ditentukan karena sekarang harus koordinasi dengan instansi terkait," katanya. Meski belum ada pengumuman pemenang tender, lanjut dia, pengerjaan proyek SPAM Umbulan mulai dilakukan. Di antaranya, Pemprov Jawa Timur mulai membebaskan lahan transmisi pipa yang akan disalurkan ke pelanggan. Lahan yang akan dibebaskan sendiri panjangnya mencapai 97,7 kilometer. Lahan menghubungkan antara sumber air yang ada di Umbulan Pasuruan dengan beberapa kabupaten yang akan memperoleh air tersebut seperti Sidoarjo, Surabaya, Gresik dan Kota Pasuruan. "Diharapkan pada 2014 pembebasan lahan itu bisa dituntaskan. Kalau pembebasan lahan dan pembuatan Analisis Mengengai Dampak Lingkungan (Amdal) sudah selesai maka proses lelang bisa segera dilanjutkan," katanya. Sumber air Umbulan seluas 4,9 hektare ini mampu memproduksi air sebanyak 4.500 hingga 5.000 meter kubik per detik. Dengan kapasitas itu targetnya dapat menyuplai air ke Kota Pasuruan sebesar 175 meter kubik per detik, ke Kabupaten Pasruan 420 meter kubik per detik, ke Pusat Industri Pasuruan (PIER) 100 meter kubik per detik, Sidoarjo 1.370 meter kubik per detik, serta Surabaya dan Gresik masing-masing 1.000 meter kubik per detik. Rencananya, air Umbulan bisa dimanfaatkan secara bertahap mulai tahun 2015 mencapai 1.840 liter per detik, sedangkan 2016 naik menjadi 2.915 liter per detik. Untuk 2017, air yang dimanfaatkan mencapai 3.550 liter per detik, sedangkan 2018 bisa dimanfaatkan 3.830 liter per detik, serta pada 2019 bisa dimanfaatkan maksimal 4 ribu liter per detik. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013