Kediri (Antara Jatim) - Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendesak agar formulir C1 segera dicetak ulang dan tidak diperbolehkan menggunakan uang negara. "Siapa yang sembrono harus tanggung jawab. Pencetakan tidak boleh menggunakan uang rakyat, uang negara," katanya menanggapi tentang masalah formulir C1 yang hanya mencantunkan nama tiga pasangan calon kepala daerah dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim, Rabu. Khofifah yang ditemui dalam kampanye terbuka di lapangan Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri itu mengatakan formulir C1 penting, karena dalam formulir itu tercantum data seluruh pasangan calon yang bertarung dalam Pilkada Jatim. Nama yang tercantum di formulir itu harus sesuai dengan nama yang disampaikan saat mendaftar pertama kali ke kantor KPU Jatim. Ia mendesak agar formulir itu segera dicetak ulang. Hal itu juga demi menjaga "akuntabilitas" penyelenggara pemilihan umum. Seluruh calon kepala daerah yang akan bersaing dalam pilkada harus mendapatkan perlakuan yang setara. "Ada hak kandidat yang harus mendapatkan kesetaraan perlakuan. Sebagai kandidat, namanya juga harus tercantum sesuai saat mendaftar," ucapnya, mengungkapkan. Ia sudah meminta tim suksesnya untuk terus komunikasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat terkait dengan masalah formulir C1. Ia tidak ingin terjadi kecurangan dalam pilkada, mengingat ia sudah resmi ikut bersaing dalam Pilkada Jatim, setelah gugatannya terhadap KPU Jatim ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dimenangkannya. KPU Jatim setempat mencetak formulir C1 dengan menyediakan kolom kosong. Pencetakan itu dilakukan ketika pasangan Khofifah - Herman sedang berjuang di DKPP untuk keikutsertaannya dalam Pilkada Jatim. Ketua KPU Jatim Andry Dewanto mengatakan saat itu ia hanya menjalankan tahapan sesuai dengan jadwal pilkada, yaitu pencetakan formulir-formulir. Namun, hingga gugatan pasangan Khofifah - Herman dikabulkan DKPP, ternyata pencetakan itu sudah dilakukan, sehingga tidak ada nama pasangan nomor empat tersebut. KPU pusat sedang membahas masalah ini dan berencana mencetak ulang formulir C1 itu, demi memenuhi hak keadilan bagi seluruh peserta pilkada. Formulir model C1 itu digunakan oleh petugas di setiap tempat pemungutan suara (TPS) sebagai media pencatatan jumlah pemilih berdasarkan daftar pemilih tetap (DPT), jumlah pemilih tetap yang menggunakan hak pilihnya, pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya, serta jumlah pemilih dari TPS lain. Selain itu, formulir tersebut juga digunakan sebagai catatan penerimaan dan penggunaan surat suara serta pengelompokan surat suara sah dan tidak sah setelah pemungutan suara. Dalam lembar formulir C1 tersebut hanya tertulis tiga nama pasangan calon. Yakni, pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf, Eggi Sudjana-M. Sihat, dan Bambang DH-Said Abdullah, sedangkan pada kolom ke empat kosong. Kegiatan kampanye di lapangan Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri itu berlangsung meriah. Khofifah disambut para pendukungnya yang mayoritas perempuan. Dalam acara itu, juga memberikan bingkisan kepada kaum dhuafa khususnya mereka yang sudah tua berupa bahan pokok. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013