Sidoarjo, Jawa Timur (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat setempat yang ingin menyampaikan aspirasi termasuk menggelar aksi unjuk rasa bisa disampaikan secara damai, tanpa provokasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab dan menyebabkan tindakan anarkis.
Usai pelaksanaan program pasar murah di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu, Khofifah mengatakan bahwa setiap Kamis, di depan Gedung Negara Grahadi, sejumlah massa dari berbagai kalangan selalu menyampaikan aspirasi lewat gerakan Kamisan secara damai.
"Penyampaian aspirasi dijamin oleh hukum, ditanggung oleh konstitusi. Maka penyampaian aspirasi juga harus berjalan damai," kata Khofifah.
Ia menegaskan bahwa masyarakat Jawa Timur harus bisa menjaga aset milik provinsi agar tidak menjadi sasaran kemarahan peserta aksi.
Ia menyatakan bahwa terbakarnya gedung sisi barat di dalam kompleks Gedung Negara Grahadi merupakan hal yang sangat disayangkan.
Khofifah berpesan agar masyarakat khususnya warga Jatim untuk tidak mudah terprovokasi sehingga merusak gedung-gedung dan aset-aset negara.
Selain itu, ia juga menyatakan bahwa pihaknya telah menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan mendalam terkait hilangnya berbagai artefak di museum Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri, yang menjadi sasaran penjarahan saat aksi demo berujung anarkis di wilayah terkait, Sabtu (30/8).
Khofifah menegaskan saat ini pihaknya tengah melakukan asesmen bekerja sama dengan Bank Jatim dan Pemkab Kediri untuk menilai total kerugian serta koordinasi pemulihan kondisi museum pascakerusuhan.
"Kamis sudah turunkan tim ke Kediri. Sekali lagi, intinya semua orang boleh bersuara, tapi harus damai dan tidak boleh anarkis," tegas Khofifah.
Adapun Khofifah juga menegaskan dirinya bersama Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Rudy Saladin turut serta menemui massa aksi demo di depan Gedung Negara Grahadi pada Sabtu (30/8) lalu.
Ia menyatakan saat itu ia telah berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah (Polda) Jatim dan juga Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya dalam melepaskan sebagian massa yang diamankan pihak kepolisian sebagai upaya memenuhi tuntutan massa yang melaksanakan demonstrasi di depan Gedung Negara Grahadi.
Ia menegaskan massa yang telah dilepaskan kembali oleh pihak kepolisian telah dikembalikan kepada orang tua masing-masing.
"Kebanyakan dari mereka yang dilepas adalah anak-anak di bawah umur berusia 15 hingga 16 tahun. Setelah dilepas saya sendiri menemui orang tua masing-masing anak yang menjemput, untuk meminta para orang tua dalam membina anaknya sehingga tidak melakukan aksi anarkis saat unjuk rasa," tegas Khofifah.
Khofifah minta penyampaian aspirasi secara damai tanpa provokasi
Rabu, 3 September 2025 12:48 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (tengah) saat memberikan keterngan terkait aksi demo di berbagai wilayah di Jawa Timur pada Sabtu (30/8) lalu, di Sidoarjo, Rabu (3/9/2025). (ANTARA/Fahmi Alfian)
