Surabaya (AntaraJatim) - Yel-yel dukungan untuk Cagub-Cawagub Jawa Timur Bambang DH-Said Abdullah mewarnai peringatan "Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli (Kudatuli) 1996" di Posko Pandegiling, Surabaya, Sabtu malam. Acara yang digelar aktivis Promeg (pro-Megawati) 1996 itu menjadi ajang menggelorakan semangat memenangkan cagub-cawagub yang diusung PDI Perjuangan dalam Pilkada Jatim 2013 itu sejak puncak malam peringatan Kudatuli itu sampai acara berakhir. Ratusan pengunjung meneriakkan yel-yel "Bambang-Said Jempol" dan "Bambang-Said Menang" dalam acara itu, termasuk orasi Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur H Sirmadji Tj juga lebih banyak mengupas soal mengapa Bambang-Said harus menang dalam pilkada pada 29 Agustus. "Peringatan Kudatuli mengandung keinginan kuat dari kader PDI Perjuangan untuk mewujudkan negara sebagaimana yang diidamkan pendiri bangsa, Ir Soekarno, yakni negara yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya," kata Sirmadji. Melalui peringatan Kudatuli malam ini, pihaknya bertekad mewujudkan itu semua dengan memenangkan pasangan Bambang-Said Jempol dalam Pilgub Jawa Timur. "Meletusnya peristiwa Kudatuli juga dipicu adanya keinginan kader partai yang saat itu masih bernama PDI untuk mewujudkan negara sebagaimana yang dicita-citakan para pendiri bangsa tersebut, namun pemerintah saat itu cenderung otoriter dan arogan," katanya. Hal itu ditandai dengan upaya pengambilalihan secara paksa kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jl Diponegoro 58, Jakarta Pusat, 27 Juli 1996, yang berbuntut kerusuhan. "Pascaruntuhnya rezim Orba oleh kekuatan rakyat, harapan rakyat juga masih terganjal dengan kekuatan demokrasi liberal. Sekarang, malah menjadi demokrasi ultra-liberal yang makin lekat dengan kekuatan modal. Ini yang harus tetap kita lawan," tegasnya. Sependapat dengan Sirmadji, Bambang DH yang hadir dalam acara itu mengatakan arogansi penguasa harus dilawan, seperti sikap penguasa dalam pelaksanaan pilgub Jatim 2013 yang sangat kentara dengan berusaha menjegal kandidat yang akan maju dalam pilgub. Peringatan Kudatuli juga diisi dengan doa bersama untuk korban Kudatuli dan aktivis pro-demokrasi. Selain itu juga dilakukan tabur bunga di depan prasasti tragedi Kudatuli Surabaya yang terletak di depan posko Pandegiling. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013