Malang (Antara) - Potensi bahan baku semen yang tersebar di sejumlah titik dan cukup melimpah di Kabupaten Malang, Jawa Timur, yakni mencapai lebih dari 60 miliar meter kubik dilirik oleh investor China yang menggandeng PT Senopati Dirgantara Perkasa . Bupati Malang Rendra Kresna di Malang, Rabu, mengatakan sudah tiga kali pihaknya melakukan pertemuan dengan manajemen PT Senopati Dirgantara Perkasa terkait rencana pembangunan pabrik semen di wilayah Malang selatan tersebut. "Sekarang investor China bersama manajemen PT Senopati sudah berada di Malang dan berencana tinggal selama sekitar satu bulan untuk melakukan survei dan pengujian bahan baku di sejumlah titik," katanya, menambahkan. Bahan baku semen yang disurvei dan diuji tersebut adalah jenis kaolin. Titik-titik yang memiliki kandungan kaolin di wilayah Kabupaten Malang di antaranya adalah Kecamatan Pagak, Gedangan, Bantur serta Sumbermanjing Wetan dan Kalipare. Menurut Rendra, survei dan pengujian bahan baku tersebut dimaksudkan untuk mengetahui dan memastikan seberapa besar kandungan kaolin yang menjadi bahan baku semen. Ia mengemukakan pihaknya juga sudah membeberkan secara gamblang bahan baku semen yang ada di Kabupaten Malang sesuai studi kelayakan yang pernah dilakukannya beberapa waktu lalu. "Sekarang kalau investor ingin mengujinya sendiri, ya dipersilahkan," tegasnya. Mengenai perizinan, Rendra mengatakan pengajuan izin administrasi eksplorasi untuk mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) juga sudah dilayangkan, bahkan dana investasinya pun juga sudah disiapkan, yakni sekitar Rp3 triliun. Adanya investasi di bidang industri Semen tersebut, kata Rendra, tidak hanya menguntungkan pemkab melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD), tapi juga masyarakat sekitar yang terserap langsung sebagai tenaga kerja. Tenaga kerja yang terserap dan terkait langsung dengan pabrik, katanya, bisa mencapai seribu lebih dan yang tidak terkait langsung, tapi menopang keberadaan pabrik bisa mencapai 5.000 orang. "Kami berharap hasil studi kelayakan yang dilakukan investor ini cocok dan pembangunan pabrik semen di Kabupaten Malang segera terealisasi," ucapnya. Beberapa waktu lalu grup Bosowa juga pernah melakukan kajian terkait pendirian semen di Kabupaten Malang, karena potensi bahan bakunya cukup melimpah dan bisa dieksplorasi selama 600 tahun dengan kapasitas produksi sekitar 2 juta per tahun. Namun, karena bahan baku semen yang ada tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh Bosowa, sehingga investasi yang rencananya sebesar Rp1,5 triliun hingga Rp2 triliun itu dibatalkan.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013