Bojonegoro (Antara Jatim) - Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro, Jatim, menyiapkan satu unit mobil pemadam kebakaran (PMK) untuk mengantisipasi kebakaran hutan pada saat musim kemarau.
"Kalau tahun ini ada kebakaran hutan pemadamannya sudah bisa memanfaatkan mobil unit PMK, selain dengan pemadaman secara tradisional," kata Kepala Bagian Humas KPH Bojonegoro Markum, Kamis.
Ia menjelaskan penanganan kebakaran hutan di daerahnya yang luasnya mencapai 50.144 hektare terbanyak berupa tanaman jati dilakukan dengan membentuk Satuan Petugas Pengendalian Kebakaran Hutan (SPPKH).
"Sudah ada dua petugas SPPKH yang mengikuti pelatihan pemadam kebakaran. Tapi penanganan kebakaran hutan juga melibatkan seluruh jajaran petugas di KPH Bojonegoro yang saat ini jumlahnya 134 petugas baik polisi hutan (polhut) dan polisi mobil (polmob)," paparnya.
Menurut dia, pemadaman kebakaran hutan yang biasa dilakukan dalam kejadian kebakaran di tahun-tahun yang lalu dilakukan secara tradisional. Caranya memanfaatkan peralatan pemadam sederhana berupa kayu yang diberi karung goni untuk memadamkan api.
Selain itu, lanjutnya, juga menimbun lokasi hutan yang terbakar dengan pasir atau mengisolasi wilayah hutan yang terbakar.
"Harapan kami dengan adanya mobil PMK ini kerugian yang disebabkan kebakaran hutan bisa ditekan," jelasnya.
Ia menyebutkan kawasan hutan di daerahnya yang rawan terjadi kebakaran, antara lain, di sepanjang jalan protokol Bojonegoro-Nganjuk, seperti di Kecamatan Dander, Temayang, Bubulan dan Gondang. Di kawasan itu rawan terbakar karena banyak dilalui manusia.
"Faktornya kelalaian manusia, misalnya membuang puntung rokok di kawasan hutan, sehingga menimbulkan kebakaran," jelasnya.
Kerugian kebakaran hutan, katanya, terjadi yang disebabkan tanaman jati yang masih berusia dibawah lima tahun mati, juga tanaman jati yang sudah tua terhambat perkembangannya.
"Luas hutan yang terbakar hanya puluhan hektare tidak sampai ratusan hektare setiap tahunnya. Meskipun hanya puluhan hektare jumlah kerugiannya cukup besar," ujarnya.
Ia mengaku tidak bisa menyebutkan secara pasti jumlah kerugian yang disebabkan kebakaran hutan, namun besarnya kerugian kebakaran di kawasan hutan di Jatim mencapai Rp7 miliar pada 2012.
"Kalau tahun ini sampai Juli di KPH Bojonegoro tidak ada kebakaran hutan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013