Surabaya (Antara Jatim) - Warga Jemur Handayani Nomor 52 Kota Surabaya Arizal Fahri (29) diduga menjadi korban malapraktik saat operasi cangkok otot di RSUD dr Soetomo Surabaya pada dua tahun lalu, sedangkan pimpinan rumah sakit setempat berjanji akan menyelidikinya. "Adik saya melihat ada benang yang keluar dari lubang bekas jahitan pascaoperasi di bahu kirinya. Ia ambil benang itu dan ternyata itu kain kasa," kata kakak korban, Iffah Hadiyah, saat ditemui wartawan di RSUD Soetomo Surabaya, Kamis. Iffah menjelaskan kejadian itu berawal dari kecelakaan sepeda motor tunggal yang dialami adiknya sekitar September 2011. Awalnya, korban dilarikan ke RSI Jemursari, namun karena lukanya cukup parah sehingga dirujuk ke RSUD Soetomo. "Di RSUD Soetomo, adik saya akhirnya dioperasi karena tulang di bahu kirinya patah sehingga harus disambung. Selama dua tahun, adik saya rajin kontrol ke rumah sakit," katanya. Namun demikian, lanjut dia, selama dua tahun itu, adiknya merasa bahunya sering sakit dan juga sering keluar nanah. "Baru beberapa hari lalu, adik saya mengetahui ada kain kasa di dalam tubuhnya, sehingga ia meminta dioperasi lagi ke RSUD Soetomo," katanya. Mendapati hal itu, pihak keluarga akhirnya membawa korban ke RSUD Soetomo dan dilakukan operasi. Hanya saja, lanjut dia, pihak rumah sakit membantah jika ada kain kasa di dalam tubuh korban, melainkan kuman. "Jelas-jelas itu kain kasa kok masih dikatakan kuman. Saya punya fotonya sebelum dibawa ke rumah sakit," katanya. Bahkan, lanjut dia, saat dimintai hasil operasi tersebut, pihak rumah sakit hingga kini belum memberikan keterangan. "Katanya mau diteliti dulu di laboratorium," katanya. Iffah menyayangkan pihak RSUD Soetomo yang tidak transparan, karena itu ia menuntut agar ada tanggung jawab dari pihak rumah sakit atas derita yang dialami adiknya selama dua tahun terakhir ini. Kuasa Hukum Korban M. Sholeh menyayangkan sikap RSUD Seotomo yang tidak mengakui adanya kain kasa di dalam tubuh korban sebelum dioperasi. "Sebetulnya kalau mau netral, pasien tidak dirawat di RSUD Soetomo. Ini dikhawatirkan barang bukti kain kasa hilang setelah dioperasi," katanya. Mendapati hal itu, Dirut RSUD Soetomo Dodo Anandao saat dikonfirmasi wartawan melalui ponsel mengatakan kasus itu masih diselidiki pihak rumah sakit dengan mencari riwayat medik pada saat dilakukan operasi. "Jumat (21/6) akan kita berikan penjelasan mengenai hal itu," katanya. Sementara itu, Divisi Hukum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jatim Edi Suyanto pada saat menemui kuasai hukum korban M. Sholeh mengakui ada kain kasa di dalam tubuh korban. "Pasien sudah dioperasi dan kalau menurut saya lebih baik tetap dirawat di sini," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013