Pamekasan (Antara Jatim) - Pelajar SD kelahiran Pamekasan, Jawa Timur, yang bersekolah di Jakarta, yakni Imada Dzawin Nuha, meraih peringkat kedua nilai ujian nasional (UN) yang tertinggi secara nasional untuk tingkat Sekolah Dasar (SD). Pelajar putri dari pasangan Bupati Pamekasan Achmad Syafii dengan Anni Rifqotul Laili itu meraih nilai 29,80, sedangkan nilai tertinggi adalah 30," kata orang tua Imel Achmad Syafii di Pamekasan, Kamis. Ia menuturkan keberhasilan anaknya meraih peringkat kedua nilai hasil ujian nasional tingkat nasional itu bukan karena kebetulan, namun melalui proses pembinaan yang intensif dari kedua orang tuanya, dan anaknya juga tekun serta fokus dalam belajar. "Kalau untuk pendidikan dan moral anak bagi saya hal yang penting, sehingga harus dijaga dan diawasi. Misalnya, banyaknya alat komunikasi yang sekarang menjadi kecenderungan anak lupa belajar, saya pun harus membatasi," kata Syafii menuturkan. Ia menjelaskan dirinya menyediakan waktu khusus bagi putrinya untuk berkomunikasi melalui alat komunikasi yang ada, termasuk waktu khusus untuk belajar dan meninggalkan alat komunikasi. Jika kecenderungan anak bermain alat komunikasi dibiarkan, maka hal itu justru akan bisa mengganggu konsentrasi si anak untuk belajar, bahkan melupakan kewajiban anak untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru di sekolah. Putri asal Pamekasan bernama Imada Dzawin Nuha ini merupakan siswa di SDIT Citra Az-Zahra Jakarta. Ia berhasil meraih nilai ketinggi nomor dua di tingkat nasional setelah peraih nilai UN tertinggi pertama Fidela dari SDS IPEKA Puri, Jakarta dengan nilai 30. Sebelum bersekolah di DKI Jakarta, putri mantan anggota DPR RI asal Madura yang kelahiran 29 Desember 2000 itu mengenyam pendidikan di salah satu lembaga pendidikan swasta di Pamekasan. Seiring dengan tugas yang dijalaninya sebagai wakil rakyat asal daerah pemilihan Madura, "Imel" kemudian pindah ke Jakarta dan melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Az-Zahra. Dengan diraihnya prestasi membanggakan itu, Achmad Syafii berharap bisa menjadi motivasi kepada para orangtua dan pelajar di Kabupaten Pamekasan untuk berlomba menjadi yang terbaik, sehingga ke depan akan lebih banyak lagi pelajar asal kota "Gerbang Salam" itu yang mengharumkan nama daerahnya. Achmad Syafii yang kini menjabat Bupati Pamekasan itu berharap dengan banyaknya pelajar asal Pamekasan yang berprestasi, maka Pamekasan akan menjadi kabupaten yang kuat, serta mampu bersaing dengan kabupaten lain. Apalagi, Kabupaten Pamekasan telah menetapkan diri sebagai kabupaten pendidikan. Sebelumnya, sejumlah pelajar asal Kabupaten Pamekasan juga telah mengharumkan nama Kabupaten Pamekasan, baik di tingkat nasional maupun di tingkat internasional. Antara mencatat prestasi itu dipersembahkan oleh Andy Octavian Latief, Mohammad Shohebul Maromi dan Alyssa Diva Mustika. Siswa asal Pamekasan bernama Andy Octavian Latief berhasil meraih juara dalam ajang Olimpiade Fisika Internasional ke-37 di Singapura 2006. Sementara itu, Mohammad Shohebul Maromi menjadi juara dalam lomba fisika internasional di Kroasia yang digelar pada 15 hingga 17 Juli 2010, lalu Alyssa Diva Mustika menjadi juara dalam ajang "The Fourth International Young Mathematics" di India pada 2-5 Desember 2010. Kabupaten Pamekasan sendiri merupakan satu-satunya kabupaten di Pulau Madura yang mendeklarasikan diri sebagai Kabupaten Pendidikan dengan persentase anggaran untuk bidang ini sekitar 30 persen dari total alokasi anggaran yang disediakan pemerintah setiap tahunnya, jauh lebih besar dari yang ditetapkan pemerintah pusat. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013