Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, menyatakan kini tantangan para eksportir kopi Indonesia semakin berat karena pasar internasional memberikan pengetatan terhadap berbagai barang yang masuk ke negaranya. "Salah satu tantangan itu berasal dari Pemerintah Jepang," katanya, usai melakukan kunjungan di pabrik kopi milik PT Aneka Coffee Industry, di Sidoarjo, Rabu. Menurut dia, Pemerintah Jepang menengarai bahwa kopi yang diekspor sejumlah eksportir nasional mengandung barang berbahaya seperti kandungan pestisida yang melebihi ambang batas. "Padahal dari segi stok, Indonesia mampu mengirimkan berapapun yang diminta pasar Jepang," ujarnya. Selain itu, jelas dia, tantangan berikutnya adalah semakin beragamnya selera pasar baik di dalam negeri maupun internasional. Bahkan, ada beberapa konsumen asing yang mengutamakan syarat higienis saat menyeleksi kopi asal Indonesia. "Di sisi lain, kendala ekspor kopi sekarang adanya permintaan konsumen yang berbeda-beda. Ada yang suka kopi instan, kopi 'low acid', 3 in 1, dan kopi jahe," katanya. Pada kesempatan sama, CEO PT Aneka Coffee Industry, Moelarji Sudargo, membenarkan, jika tantangan eksportir kopi nasional semakin berat. Apalagi, pihaknya selama ini menjadi salah satu eksportir komoditas itu dengan penguasaan pasar ekspor di berbagai negara. "Meski sejak memulai bisnis di dunia perkopian sangat sulit, kami terus merambah dan memasarkan kopi yang ada hingga menyebar di China, Jepang, dan beberapa negara di Benua Eropa," katanya. Pada masa mendatang, dia optimistis, dengan kian turunnya permintaan pasar kopi di pasar ekspor utamanya maka ia siap melakukan diversifikasi ke negara yang potensial untuk dibidik. "Kini kami sedang merintis pasar kopi di sejumlah negara di Benua Afrika," katanya. Ia melanjutkan, juga melakukan serangkaian strategi khusus agar bisnis yang dilakukannya bersama 350.000 pekerjanya tetap bertahan di industri perkopian global. Pihaknya membuat segmentasi pasar tersendiri mulai dari penyedia barang maupun produk setengah jadi. "Terkait langkah mengantisipasi tantangan maka hal tersebut harus disinergikan antara pemerintah dengan dunia usaha sehingga industri kopi nasional semakin berkembang sampai menguasai pasar internasional," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013