Bojonegoro (Antara Jatim) - KPU Bojonegoro, Jatim, memperkirakan jumlah pemilih Pilkada Jatim akan bertambah dibandingkan daftar pemilih tetap (DPT), karena tidak semua warga sudah melakukan perekaman kartu tanda penduduk (KTP) elektronik.
"DPT Pilkada Jatim yang ada itu sesuai data hasil perekaman KTP elektronik beberapa waktu lalu, sehingga warga yang belum melakukan perekaman KTP elektronik belum masuk DPT," kata Sekretaris KPU Bojonegoro Moch. Makhfud, Kamis.
Namun, lanjut dia, warga yang belum melakukan perekaman KTP elektronik akan masuk dalam daftar pemilih Pilkada Jatim, ketika pelaksanaan validasi pada 8 Mei-7 Juli.
"Pelaksanaan validasi pemilih di lapangan akan dilakukan panitia pemungutan suara (PPS) bekerja sama dengan petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP)," jelas dia.
Ia menjelaskan, pihaknya saat ini masih belum menerima DPT Pilkada Jatim yang akan dimgunakan sebagai acuan melakukan validasi dari KPU Provinsi Jatim.
"Informasinya KPU Provinsi Jatim mengirimkan DPT Pilkada Jatim ke daerah pekan depan," ucapnya.
Meskipun belum tahu DPT dari KPU Jatim, Makhfud menyatakan, DPT Pilkada Jatim yang akan diterima itu tidak akan jauh berbeda dengan DPT yang pernah diterima dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di daerahnya.
Sebelum ini, jelasnya, pihaknya pernah menerima DPT yang akan dimanfaatkan untuk pemilu 2014 dengan jumlah sebanyak 1.091.542 jiwa.
"Data DPT Pilkada Jatim tidak akan jauh berbeda dengan DPT pemilu 2014," ujarnya.
Yang jelas, lanjutnya, warga yang belum melaksanakan perekaman KTP elektronik akan terjaring dalam data pemilih Pilkada Jatim ketika dilaksanakan validasi di lapangan.
Ditemui terpisah, Koordinator Divisi Penyelenggaraan Pemilu KPU Bojonegoro M. Masjkur, menambahkan, jumlah PPDP yang akan melakukan validasi sebanyak 2.602 orang sama dengan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) dalam Pilkada Jatim.
"PPDP akan melakukan validasi pemilih satu persatu," kata dia menjelaskan.
Dengan demikian, kata dia, kecil kemungkinan ada pemilih yang tidak masuk dalam DPT Pilkada Jatim, setelah ada validasi pemilih di lapangan.
"Meski demikian tetap akan ada proses perbaikan bagi pemilih yang tidak masuk DPT ketika pelaksanaan validasi di lapangan masih ada yang ketinggalan," jelas dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013