Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan merelisasikan sodetan Kali Sugihan agar banjir bandang tidak selalu terjadi, sulit karena terbentur proses pinjam pakai lahan Perhutani. "Program sodetan Kali Sugihan sesuai permintaan masyarakat terbentur sulitnya proses pinjam pakai tanah Perhutani yang akan dimanfaatkan untuk membuat sodetan," kata Kepala BPBD Bojonegoro Kasiyanto, Rabu. Hal senada disampaikan Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom yang menyatakan bahwa Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jateng belum bisa merealisasikan pembangunan sodetan Kali Sugihan. "Tapi, Balai Besar Bengawan Solo di Solo mengirimkan 500 bronjong kawat sebagai bahan penahan pembuatan tanggul Kali Sugihan yang jebol," jelas dia. Hanya saja, lanjut dia, penanganan teknis pembangunan tanggul Kali Sugihan yang jebol sepanjang 650 meter diserahkan pemkab. "Penanganan yang bisa dikerjakan pemkab dalam menangani banjir bandang akibat Kali Sugihan sifatnya hanya sebatas mengurangi resiko banjir," jelas Kasiyanto. Sebelum itu Kepala Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang Dodi Saputro, menyatakan bahwa usulan Kali Sugihan di sodet sudah pernah disampaikan kepada pemkab pada 2008. "Kami pesimistis kalau hanya ditanggul masih rawan terjadi banjir bandang, sebab Kali Sugihan sudah tidak lagi mampu menampung debit air hujan yang disebabkan hutan di daerah atasnya sudah gundul," paparnya. Ia menyebutkan, di desanya sekitar 200 rumah selalu rutin dilanda banjir bandang, termasuk jalan raya yang menghubungkan Bojonegoro-Nganjuk di desa setempat. "Banjir bandang tidak hanya sekali dua kali, akan tetapi bisa sampai 17 kali sepanjang musim hujan," paparnya. Desa Sugihan di Kecamatan Temayang, di wilayah selatan Kota Bojonegoro itu, diterjang banjir bandang akibat jebolnya tanggul Kali Sugihan, Senin (18/3) dan Selasa (19/3). Banjir bandang di desa setempat, selain menerjang 250 rumah warga dengan ketinggian air berkisar 0.50 meter, juga merendam jalan raya Bojonegoro-Nganjuk di desa setempat sepanjang 500 meter.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013