Trenggalek (Antara Jatim) - Partisipasi pemilih dalam pemilihan kepala desa serentak di 127 desa di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Minggu, mencapai lebih dari 75 persen.
"Partisipasi masyarakat dalam pilkades kali ini memang luar biasa bagus, karena hasil pemantauan kami mulai dari kawasan kota sampai di Kecamatan Kampak, rata-rata yang menggunakan hal pilih itu lebih dari 75 persen," kata Bupati Trenggalek, Mulyadi Wr.
Tingginya antusiasme masyarakat dalam pilkades juga terlihat dari panjangnya antrean pemilih di setiap tempat pemungutan suara (TPS) yang mencapai puluhan meter.
Besarnya animo pemilih dalam pilkades diharapkan menjadi indikator kesuksesan pemilihan kepala desa serentak yang digelar untuk kali kedua ini.
Bupati berharap proses penghitungan suara hingga penetapan calon terpilih nantinya tidak ada gejolak maupun perselisihan yang berarti.
Ia juga mengingatkan persoalan kalah atau menang dalam satu kegiatan pemilihan umum merupakan hal yang lazim terjadi pada setiap pesta demokrasi.
"Kalaupun menang jangan terlalu bersuka cita, sedangkan yang kalah sebaiknya juga bisa menerimanya dengan lapang dada. Tidak ada gunanya saling berselisih paham karena bagaimanapun semuanya adalah tetangga sendiri," katanya.
Sementara itu, untuk menarik simpati masyarakat untuk datang ke TPS, banyak cara yang dilakukan oleh panitia pemilihan di masing-masing desa.
Tingginya partisipasi pemilih tidak lepas dari kreatifitas panitia pilkades. Di salah satu desa di Kecamatan Gandusari, misalnya, panitia bahkan menyiapkan hadiah berupa satu unit sepeda motor serta perabot rumah tangga yang diundi.
"Jadi ini nanti undangan yang telah dikumpulkan akan kami undi untuk memperebutkan hadiah-hadiah tersebut dengan cara ini sangat efektif untuk menarik masyrakat agar mau mencoblos," kata salah satu panitia pemilihan, Sutrisno.
Menurut dia, hadiah-hadiah tersebut tidak diambilkan dari uang ADD (alokasi dana desa) maupun anggaran panitia, melainkan sumbangan dari sejumlah donatur, termasuk para pengusaha di Desa Wonorejo.
Lain lagi di Desa Karanganyar Gandusari, panitia pemilihan menyediakan hiburan berupa musik dangdut dengan membuatkan panggung khusus di depan tempat pemungutan suara.
"Selain untuk menarik massa (pemilih), hiburan musik dangdut tersebut juga dimaksudkan agar masyarakat yang berpartisipasi dalam kegiatan pilkades tidak jenuh. Kalau hanya disuguhi calon kepala desa, tentunya kurang menarik, tapi dengan cara ini semuanya jadi terhibur," kata BPD Desa Karanganyar, Cipto.
Ia menambahkan, pemilihan kepala desa di wilayahnya tersebut dijamin tidak akan menimbulkan konflik antarwarga maupun kekisruhan, mengingat kedua calon yang bersaing adalah suami istri.
"Ini sama dengan mantenan kedua bagi para calon," ujarnya sambil tertawa.
Sementara itu, Kepala Bagian Operasi Polres Trenggalek, Kompol Danuri mengaku sempat mengirimkan dua truk pasukan Brimob dan Dalmas ke Desa Sukorame untuk menenangkan massa.
"Kami tadi mendapat permintaan untuk menambah pasukan pengamanan, karena suasana mulai memanas, namun setelah anggota kami terjunkan ke sana ternyata sudah kondusif," katanya.
Pihaknya memastikan kondisi telah kembali normal, ketegangan yang sempat terjadi tersebut akibat aksi saling dorong para pemilih untuk berebut masuk ke lokasi TPS. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013