Malang - Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, dalam waktu dekat akan memiliki rumah potong ayam yang sesuai dengan syariat Islam untuk menyikapi tingginya tingkat konsumsi daging ayam masyarakat daerah itu.
Asisten II Sekkota Malang Indri Ardoyo, Jumat mengatakan rumah potong ayam (RPA) ini nantinya kalau bisa di bawah naungan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) karena selama ini proses pemotongan ayam tidak terpantau.
"Kami inginnya rumah potong ayam ini sesuai dengan syariat Islam karena mayoritas penduduk Kota Malang ini adalah muslim," katanya.
Untuk merealisasikan keberadaan rumah potong ayam itu, katanya, pihaknya akan berkoordiansi lebih lanjut dengan bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Pemkot. Bagian Kesra inilah nanti yang merancang dan menyusun konsepnya.
Ia mengatakan, apakah perlu menyediakan lahan baru atau cukup disatukan dengan rumah potong hewan (RPH) yang sudah ada sekarang ini di daerah Gadang. "Ini yang perlu kita bicarakan lebih lanjut," ujarnya.
Menurut Indri, keberadaan rumah potong ayam tersebut banyak keuntungannya, di antaranya untuk menertibkan warung-warung yang menjual ayam mati kemarin (tiren) serta menambah pendapatan asli daerah (PAD).
Sementara Sekretaris Dinas Pertanian Kota Malang Yudi Broto mengemukakan jika tingkat konsumsi ayam potong warga daerah itu cukup tinggi, yakni mencapai 13 ribu ekor per hari. "Ini survei tiga tahun lalu, sekarang pasti sudah ada kenaikan cukup signifikan," katanya.
Meningkatnya angka konsumsi ayam potong di daerah itu dikarenakan harganya lebih stabil ketimbang daging sapi yang terus naik. "Karena kondisi inilah banyak warga yang selama ini menggunakan daging sapi beralih ke dagung ayam," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
Editor : Masuki M. Astro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013