Pamekasan - Unjuk rasa aliansi masyarakat pejuang rakyat (Ampera), menolak hasil pilkada 9 Januari 2013, Senin, melumpuhkan perekonomian sehingga banyak pedagang dan pemilik toko memilih tidak berjualan karena ketakukan.
Muhammad (36) salah seorang pemilik toko di Jalan Kabupaten Pamekasan mengaku, dirinya terpaksa menutup toko miliknya karena khawatir dengan aksi massa itu. Apalagi aksi dilakukan dengan cara membakar sepeda motor dan ban bekas di Jalan Raya.
"Daripada saya menjadi korban, lebih baik tutup. Kalau aksi seperti ini kan bisa membahayakan," katanya.
Tidak hanya Muhammad, para pemilik toko lainnya di sepanjang Jalan Kabupaten dan Jalan Pengeran Diponegoro Pamekasan juga banyak yang memilih tutup.
Selain karena ketakutan, para pelaku ekonomi ini juga tidak bisa berjualan karena jalur lalu lintas lumpuh, akibat unjuk rasa massa "Ampera" menolak hasil pelaksanaan pilkada Pamekasan 9 Januari 2013.
Anggota DPRD Pamekasan dari Partai Amanat Nasional (PAN) Pamekasan Hosnan Achmadi menilai, unjuk rasa yang digelar sekelompok massa dalam menyampaikan aspirasi itu merupakan hal yang wajar.
Akan tetapi, ia menyarankan sebisa mungkin agar aksi itu tidak mengganggu ketertiban umum, apalagi hingga melumpuhkan kegiatan perekonomian masyarakat, seperti yang terjadi, Senin (4/2).
"Unjuk rasa menyampaikan aspirasi itu sah-sah saja, akan tetapi, kalau hingga mengganggu kegiatan lain seperti kegiatan ekonomi masyarakat, menurut hemat saya justru kurang baik," kata Hosnan.
Ketua Komisi B DPRD Pamekasan ini lebih lanjut menjaskan, di era keterbukaan informasi seperti sekarang ini, masyarakat berhak melakukan apa saja, termasuk berunjuk rasa menolak hal-hal yang dianggap kurang mereka sukai.
"Karena ruang demokrasi memang seperti itu," katanya menjelaskan.
Hanya saja, ia mengajak kepada semua elit politik dan elit partai, termasuk tokoh masyarakat agar tidak membiarkan adanya massa pendukung yang melakukan aksi yang bisa berdampak pada kepentingan yang lebih besar.
Unjuk rasa menolak hasil pilkada yang dilakukan oleh kelompok massa yang mengatas namakan "Ampera" Pamekasan ini digelar sejak sepakan lalu.
Hingga saat ini masih berlangsung dan mereka justru berunjuk rasa di jalan protokol, yakni di Jalan Kabupaten yang memang padat kendaraan bermotor dan merupakan pusat perekonomian di Kabupaten Pamekasan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013