Surabaya - Sejumlah warga Kota Surabaya dari empat elemen membagikan 250 bingkisan bergizi dan sehat dalam bakti sosial untuk memperingati Hari Gizi Nasional di kawasan permukiman kumuh di Surabaya Utara, Jumat. Keempat elemen warga Surabaya adalah Komunitas Tolong-Menolong, Komunitas Bunda Sehati, Lions Club Surabaya Kresna, dan "Kismis" (Komunitas Seniman dan Musisi Independen Surabaya). "Terima kasih bingkisan. Saya memang lagi butuh vitamin, karena lagi tidak enak badan di musim hujan seperti ini," kata janda tanpa anak, Ginem (55), sembari memeluk relawan dari Komunitas Bunda Sehati. Sementara itu, Nur Rahman (9) melompat kegirangan saat menerima apel dalam baksos tersebut. "Baru kali ini saya bisa merasakan apel seenak ini," katanya sambil menggigit apel merek Fuji tersebut. Warga miskin yang tinggal di bawah jembatan Tol Tambak Asri yang menghubungkan Dupak-Perak dan tepat di pinggiran bibir sungai yang bermuara di Bozem Morokrembangan itu antara lain pemulung, pengemis, pengamen, kuli bangunan, tukang becak, dan buruh serabutan. "Bakti sosial itu memang ingin memberikan pemahaman pada warga yang menghuni 'kampung kumuh' agar lebih memperhatikan asupan gizi untuk buah hatinya," kata Ketua Komunitas Tolong-Menolong, Daniel Lukas Rorong. Koordinator bakti sosial itu mengatakan mereka memang tidak terlalu prioritas pemberian asupan gizi sehat untuk anak-anaknya, karena kebutuhan untuk makan sehari-hari saja mengalami kesulitan, karena itu pihaknya memberikan bantuan plus penyuluhan. "Kami memberikan penyuluhan tentang pentingnya asupan gizi dan cara hidup sehat yang langsung dipaparkan oleh ahli gizi dari Lions Club Surabaya Kresna dan penyuluhan pentingnya pemberian vaksinasi Hepatitis B dari perwakilan Komunitas Bunda Sehati," katanya. Menurut Rena Andryani Ackland dari Komunitas Bunda Sehati, pihaknya sudah melihat langsung kondisi di kawasan itu pada akhir 2012, karena itu ketika diajak lagi untuk bakti sosial gabungan di lokasi itu, maka pihaknya langsung mendukung sepenuhnya. "Sebagai komunitas ibu-ibu muda sosialita yang mempunyai kepedulian tinggi terhadap perihal kemanusiaan dan realita sosial yang terjadi di masyarakat, kami mendukung bakti sosial itu dengan melibatkan seluruh anggota kami," katanya. Senada dengan itu, Presiden Lions Club Surabaya (LCS) Kresna, Silvia Zulaika, mengaku rumah-rumah di kawasan itu sebenarnya tak layak huni, termasuk kawasan permukimannya. "Ironisnya, kamar mandi dan tempat buang air besar dibangun di pinggir sungai. Ke depan, kami akan membangun kamar mandi dan WC yang layak untuk warga sini," kata pemimpin LCS Kresna sejak 17 September 2012 itu. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013