Bojonegoro - Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro, Jawa Timur, Zaenal, mengatakan pembangunan 179 embung di wilayahnya, sebagai antisipasi mengatasi kekeringan di musim kemarau, masih dalam tahap perencanaan dan pembelian peralatan berat. "Pembangunan embung masih dalam tahap perencanaan, juga masih menunggu datangnya peralatan berat "backhoe", sebab sebagian di antaranya dikerjakan secara swakelola," katanya, Kamis. Ia menjelaskan rencana pembangunan 179 embung itu, di antaranya sebanyak 75 embung dibangun secara swakelola dan lainnya dibangun dengan melibatkan rekanan. "Kita sudah memiliki dua unit alat "backhoe", rencananya ditambah lima unit "backhoe" dan satu truk tronton untuk operasional," katanya, mengungkapkan. Mengenai pembelian alat berat itu, lanjutnya, memanfaatkan dana APBD 2013, dengan jumlah total mencapai Rp13,5 miliar. Pembangunan embung itu, jelasnya, lokasinya tersebar merata di seluruh wilayah setempat, kecuali Kecamatan Kota. Lokasi embung memanfaatkan tanah kas desa dan tanah negara "solo vallei werken" (SVW) yang sudah dibebaskan pada jaman Belanda. Luas embung yang dibangun masing-masing berkisar 0,50 hektare-1 hektare, dengan daya tampung berkisar 12 ribu-40 ribu meter kubik/embung. "Biaya pembuatannya rata-rata Rp200 juta/embung," jelasnya. Pelaksanaan pembangunan embung itu, menurut dia, akan dilaksanakan secepatnya, setelah proses perencanaan dan peralatan lima unit "backhoe" dan truk tronton datang. "Tapi saat ini pengerjaan pembangunan embung juga terus jalan, meneruskan pembangunan embung yang lalu," ucapnya, menjelaskan. Lebih lanjut ia menjelaskan pemkab berencana membangun 1.000 embung yang akan dilaksanakan secara bertahap, sebagai langkah mengantisipasi kesulitan air bersih yang dialami juga kesulitan air irigasi pertanian, pada musim kemarau. "Kami optimistis mampu merealisasikan pembangunan 1.000 embung dalam waktu lima tahun, apalagi sekarang ini sudah ada 100 embung yang sudah terbangun," ucapnya, menambahkan. (*).

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012