Surabaya - Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya memperkirakan ada beberapa pelaksana proyek pembangunan sekolah di Kota Pahlawan yang terancam tidak bisa menuntaskan proyek pada 2012 karena masih cukup banyak yang harus dikerjakan. Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Simon Lekatompesy, Rabu, mengatakan, salah satu proyek yang hingga kini belum selesai adalah pembangunan gedung tipe B di SDN VI dan VII Mojo yang anggarannya mencapai Rp2,3 miliar dengan waktu pelaksanaanya 180 hari. "Saya tidak yakin jika akhir Desember mendatang ini selesai. Hingga saat ini masih banyak pembangunan yang belum total selesai," kata Simon saat bersama rombongan anggota Komisi C melakukan sidak di SDN VI Mojo. Ia mengatakan jika kontraktor mengatakan pembangunan sudah mencapai 95 persen, maka seharusnya sebagian besar sudah selesai karena ada yang belum dicat dan dihaluskan temboknya," katanya. Apalagi, lanjut dia, pekerja yang ada di proyek tersebut sedikit sehingga tidak mungkin bisa selesai hingga akhir Desember mendatang. "Jika tidak selesai, kami minta pemkot memberikan sanksi kepada kontraktor ini," ujarnya. Mendapati hal itu, Direktur CV Saka Graha Indonesia, sebagai pelaksana proyek, Syukur, menegaskan bahwa pihaknya akan menyelesaikan pembangunan sebelum awal 2013. "Saya usahakan selesai. Jika kemarin para pekerja banyak yang pulang kampung, tapi hari ini sudah mulai berdatangan," katanya. Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Sachiroel Alim, mengatakan bahwa pembangunan type B fasilitas gedung pendidikan dasar sembilan tahun di SDN Mojo I dan II dengan anggaran mencapai Rp1,8 miliar sudah selesai 100 persen. "Hanya saja, kami minta agar cat warna hijau gelap di dalam ruang kelas diganti dengan hijau terang. Ini agar siswa bisa belajar di ruang kelas dengan jelas," katanya. Direktur CV Ratna Mas selaku kontraktor, Mashudi mengatakan bahwa pihaknya akan mengecat ulang ruang kelas. "Hampir 100 persen sudah jadi. Kami akan mengecat ulang tembok itu," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012