Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menyiapkan upaya untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pangan menjelang momen libur akhir tahun, yaitu Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat seusai meninjau perkembangan harga bahan pokok di beberapa lokasi di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu, mengatakan ada dua skema awal yang dilakukan untuk mencegah kenaikan harga melalui Gerakan Pangan Murah (GPM).

"Ini menjelang Natal dan Tahun Baru, kami ada melakukan persiapan karena rata-rata beberapa komoditas yang harganya naik. Besok akan ada GPM," kata Wahyu.

Kemudian, pihaknya juga akan kembali berkoordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melakukan pemantauan kembali terkait perkembangan harga bahan pangan di pasar hingga mendekati dua momen libur akhir tahun.

Beberapa bahan pangan yang menjadi sorotan Pemkot Malang dan TPID adalah telur ayam, daging ayam, daging sapi, cabai rawit, cabai merah, bawang merah, bawang putih, dan beras.

"Contoh, cabai rawit sudah Rp75 ribu dan kacang Rp48 ribu," ucapnya.

Kemudian, pihaknya akan memperkuat koordinasi dengan daerah penghasil melakukan skema kerja sama antara daerah (KAD) dan Bulog setempat untuk memastikan keamanan rantai suplai ke Kota Malang.

"Nanti kami akan melakukan High Level Meeting lagi untuk membahas ulang terkait pemberian rekomendasi," ujarnya.

Berdasarkan data dari BPS Kota Malang, inflasi month to month pada November 2025 sebesar 0,16 persen.

Inflasi dipengaruhi lonjakan harga emas sebesar 2,57 persen dengan andil 0,06 persen terhadap inflasi juga dipengaruhi kenaikan harga tomat, cabai merah, dan bawang merah.

Inflasi pada November 2025 dipengaruhi kenaikan harga pada beberapa komoditas lainnya, yaitu tomat 61,54 persen dengan andil terhadap inflasi 0,03 persen 

Harga cabai merah tercatat mengalami lonjakan 10,93 persen, bawang merah 5,15 persen, dan kacang panjang 19,61 persen. Kenaikan harga pada dua komoditas itu memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,02 persen.

Kemudian, kenaikan harga wortel 14,59 persen, kangkung 12,58 persen, sawi hijau 13,96 persen, buncis 23,51 persen, dan sigaret kretek mesin 0,46 persen, dengan masing-masing komoditas memberikan andil 0,01 persen terhadap inflasi.

Tercatat, inflasi year on year Kota Malang atau pada November 2025 terhadap November 2024 sebesar 2,71 persen yang lebih tinggi ketimbang Jawa Timur dengan 2,63 persen tetapi lebih rendah dibandingkan nasional sebesar 2,72 persen.

Sedangkan, inflasi year to date Kota Malang, pada November 2025 terhadap Desember 2024 sebesar 2,24 persen yang lebih tinggi dibanding Jawa Timur dengan 2,16 persen, namun lebih rendah dibandingkan nasional sebesar 2,27 persen.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025