ISEI: DBHCT Jadi Media Pencitraan Kepala Daerah
Rabu, 28 November 2012 8:24 WIB
Malang - Anggota Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Malang Kresna Sakti mengungkapkan jika kucuran dana bagi hasil cukai dan tembakau seringkali disalahgunakan sebagai media pencintraan para kepala daerah.
"Dana bagi hasil cukai dan tembakau (DBHCT) yang dikucurkan ke daerah secara umum hanya untuk kegiatan sosialisasi, pembangunan smoking area dan iklan imbauan larangan penggunaan cukai ilegal. Namun, iklan ini yang sering disalahgunakan untuk pencitraan kepala daerah," tegasnya di Malang, Rabu.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (UB) itu mengakui, memang ada beberapa daerah yang penggunaan DBHCT-nya cukup bagus dan tidak hanya untuk iklan pencitraan kepala daerah, tapi juga tidak sedikit yang hanya digunakan untuk sosialisasi dan iklan pencitraan terselubung.
Kondisi itu, katanya, tidak lepas dari terlalu spesifik dan ketatnya aturan penggunaan DBHCT itu sendiri, sehingga banyak satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sulit mengaplikasikannya, bahkan takut untuk menggunakan dana tersebut.
Akhirnya, kata Kresna, banyak daerah yang memilih untuk tidak menggunakan sepenuhnya dana tersebut dan mengembalikannya ke kas daerah karena takut akan risiko yang dihadapi jika sampai terjadi kesalahan dalam penggunaannya. (*)