Surabaya (ANTARA) - Desa Inegena, Kecamatan Bajawa Utara, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, meraih penghargaan sebagai Desa Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) Terbaik Tingkat Nasional 2024 berkat keberhasilan mengekspor kemiri hingga ke Arab Saudi.
Penasihat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Bidang Evaluasi dan Monitoring, Prof. Zainuddin Maliki, melalui keterangan tertulisnya, di Surabaya, Selasa, mengatakan hutan kemiri di desa tersebut menjadi sumber penghidupan utama masyarakat.
"Setiap kepala keluarga memiliki rata-rata satu hektare lahan kemiri dengan harga mencapai Rp35 ribu per kilogram dan potensi panen dua kali setahun," kata Zainuddin.
Ia menyebutkan, pada September 2025, desa itu berhasil mengekspor dua ton kemiri ke Jeddah, Arab Saudi, berkat bantuan matching bisnis dari Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa (Ditjen PEID).
Keberhasilan tersebut tak lepas dari dukungan TEKAD yang merupakan kerja sama Pemerintah Indonesia dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Menurutnya, pada 2022 lalu melalui pemerintah daerah dialokasikan dana sebesar Rp100 juta untuk kegiatan demonstrasi plot pengolahan kemiri menjadi minyak kemiri, termasuk pembelian mesin pemecah kemiri, freezer atau lemari pendingin, mesin pemeras minyak, dan botol kemasan.
Tahun berikutnya, Pemkab Ngada menambah fasilitas berupa mesin pemecah kemiri, oven, dan kulkas. Kemudian melalui program TEKAD dialokasikan kembali dana sebesar Rp260 juta untuk digunakan membangun solar dome dryer atau pengering kubah surya serta membeli lemari pendingin dan mesin penyegel vakum.
Desa Inegena menerapkan model Perencanaan Partisipatif Pembangunan Ekonomi Kampung (P3EK) yang terintegrasi dalam Perencanaan Pembangunan Desa, melibatkan masyarakat secara aktif dalam mengelola pembangunan ekonomi.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) "Maju Bersama" mengelola unit usaha dan membuka peluang kerja bagi warga. Selain menghasilkan kemiri bulat dan minyak kemiri, desa itu juga memanfaatkan limbah cangkang kemiri menjadi briket.
Program TEKAD dijalankan di 25 kabupaten di sembilan provinsi, termasuk NTT, Maluku, Maluku Utara, dan wilayah Papua, dengan tujuan meningkatkan nilai tambah ekonomi rumah tangga perdesaan melalui pengembangan usaha ekonomi produktif berkelanjutan.
Desa Inegena NTT raih penghargaan nasional berkat ekspor kemiri
Selasa, 28 Oktober 2025 13:47 WIB
Sekretaris Eksekutif Strategic Policy Unit Program TEKAD Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Prof Dr Zainuddin Maliki, MSi (ANTARA/HO-Zainuddin Maliki)
