Situbondo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo, Jawa Timur, menggelar Festival Literasi selama lima hari pada 11-15 Oktober 2025 sebagai upaya pemerintah meningkatkan minat baca masyarakat, karena rendahnya indikator pembangunan literasi masyarakat di Kota Santri itu.
"Dengan meningkatnya minat baca masyarakat melalui Festival Literasi ini akan berdampak pada kemajuan daerah," kata Wakil Bupati (Wabup) Situbondo Ulfiyah saat sambutan pembukaan Festival Literasi di Alun-Alun Situbondo, Sabtu.
Indikator pembangunan literasi di Situbondo saat ini, kata dia, masih tergolong rendah yakni 68 atau di bawah rata-rata provinsi yang berada di angka 76.
Menurut dia, memberikan literasi yang kuat kepada masyarakat juga akan berdampak kepada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan dengan SDM yang baik kemajuan daerah tentunya mudah tercapai.
Wabup Ulfiyah menyampaikan dalam ayat Al Quran surat Al Alaq ayat 1-5 yang menjadi perintah wahyu pertama diterima Nabi Muhammad SAW bahwa pentingnya literasi yakni membaca dan menulis.

Selain itu, lanjut dia, dalam surat Al Fatir ayat 19 juga dijelaskan bahwa perbedaan antara orang yang melek literasi atau melihat dan buta huruf.
"Jadi dalam ayat Al Fatir mendasari pentingnya membaca, menulis, menelaah, dan menuntut ilmu. Ilmu tentunya memahami kebenaran dan membedakan informasi yang benar," kata Ulfiyah.
Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perpustakaan Kearsipan Kabupaten Situbondo Priyo Andoko mengatakan Festival Literasi ini berlangsung selama lima hari ke depan dan mengajak masyarakat mengunjungi festival yang bertujuan meningkat minat baca masyarakat setempat.
"Dengan digelarnya Festival Literasi yang baru pertama kali ini, mudah-mudahan mendongkrak literasi dan menjadikan Situbondo naik kelas," katanya.
