Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kembali membangun Tempat Pengelolaan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) menjangkau 37 desa di delapan kecamatan dengan kapasitas 160 ton per hari.
TPS 3R baru ini dibangun di Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo, dan sebelumnya TPS 3R telah dibangun di Desa Balak, Kecamatan Songgon dan Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Rabu, mengatakan pembangunan fasilitas pengolahan sampah ini merupakan bagian dari program Banyuwangi Hijau, hasil kolaborasi korporasi Borealis, Austria dan Clean Rivers dan Uni Emirate Arab.
"Penanganan sampah ramah lingkungan dengan membangun fasilitas pengolahannya ini adalah bagian dari program Banyuwangi Hijau Fase 2," ujarnya.
Ipuk menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah pusat dan para mitra negara serta Project Stop dan Perhutani Selatan yang telah menyediakan lahan.
"Terima kasih telah mendukung daerah dalam program pengelolaan sampah secara berkelanjutan," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi Dwi Handayani menambahkan pembangunan TPS 3R di Desa Karetan saat ini masih pada tahap cut and fill untuk penyiapan lahan konstruksi.
"Targetnya pada Juni 2026 bisa tuntas, sehingga bulan berikutnya bisa mulai beroperasi," katanya.
Dwi Handayani menyampaikan selain TPS3R Karetan nantinya juga dibangun dua Stasiun Peralihan Antara (SPA) di Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi dan Desa Setail, Kecamatan Genteng.
Pembangunan fasilitas SPA ini merupakan pengembangan fase 3 dari program Banyuwangi Hijau, dengan dukungan dari Clean Rivers, Uni Emirates Arab. Masing-masing SPA tersebut akan dibangun dengan kapasitas 50 ton sampah per hari.
Dengan demikian, katanya, total kapasitas dari tiga fasilitas baru ini nantinya mencapai 260 ton sampah per hari dan kemampuan melayani hingga 1,4 juta populasi.
"Dengan total populasi Banyuwangi sebanyak 1,7 juta, artinya Banyuwangi Hijau akan bisa menjangkau hampir seluruh warga," ujar Yani, sapaannya.
