Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Tim dari Pusat Riset Veteriner Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) turun ke Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur mengambil sampel unggas untuk mendeteksi potensi penyebaran Avian Influenza (AI) atau flu burung di wilayah setempat.
"Total 150 unggas menjadi sasaran pengambilan sampel di tiga lokasi di Kecamatan Wonomerto. Peternakan itik milik Guntur di Desa Sepuhgembol menjadi lokasi pertama untuk pengambilan sampel unggas," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Probolinggo drh Nikolas Nuryulianto dalam keterangannya di kabupaten setempat, Selasa.
Pada itik yang berumur sekitar 9 bulan dan populasi total 1.000 ekor diambil 50 sampel swab kloaka dan 15 sampel darah, semua itik tersebut dalam kondisi sehat.
Lokasi kedua berada di Desa Sumberkare milik Ahmad Lega yang beternak ayam arab. Dari populasi ayam Arab berumur 2 bulan (sisa 60 ekor dari total populasi 1.000 ekor), diambil 50 swab kloaka dan 15 sampel darah. Di sana ditemukan beberapa ekor yang sakit bahkan mati.
Peternakan ayam kampung milik Sugeng Sugianto di Desa Sepuhgembol menjadi lokasi ketiga dengan populasi hanya 20 ekor, tim mengambil sampel swab kloaka dan 15 sampel darah dari hewan yang sakit dan juga lingkungan sekitar.
"Tim juga memasang alat pendeteksi sampel udara selama 30 menit di sekitar area peternakan yang bertujuan mendeteksi adanya kemungkinan udara tercemar virus flu burung di lingkungan," tuturnya.
Ia menjelaskan sampel swab, darah dan data dari alat deteksi udara akan dikirim ke laboratorium pemeriksaan dan diperkirakan hasilnya akan keluar dalam waktu sekitar tiga minggu ke depan.
"Jika hasilnya positif, maka tindakan pengobatan dan pengendalian bisa segera dilakukan. Jika negatif, status tersebut tetap harus dijaga melalui peningkatan kebersihan, sanitasi dan kewaspadaan," katanya.
Nikolas berharap hasil uji laboratorium bisa memberikan jawaban, apakah ada virus atau tidak. Apabila negatif, maka momentum untuk memperketat kebersihan dan biosekuriti unggas di Kabupaten Probolinggo, namun apabila positif, maka segera dilakukan pelayanan kesehatan hewan dan pengobatan terhadap unggas yang terdampak.
"Proses deteksi itu sangat penting dalam rangka surveilans unggas di Kabupaten Probolinggo, sekaligus sebagai langkah preventif terhadap potensi wabah penyakit hewan," ujarnya.
Ia mengatakan deteksi dini terhadap flu burung menjadi kunci pengendalian agar tidak berkembang menjadi wabah yang lebih luas. Hasil pengujian tiga minggu mendatang memberikan gambaran jelas atas kondisi unggas di Kabupaten Probolinggo dan menjadi landasan tindakan cepat bila diperlukan,
