Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur (Jatim), melaksanakan program inovasi Intervensi Nutrisi Tumbuh Kejar Berkelanjutan Atasi Stunting atau disebut Ibuk Anting yang menjadi solusi masa depan anak sehat di wilayah itu.
"Program Ibuk Anting adalah inovasi strategis untuk memastikan balita yang bermasalah gizi segera mendapatkan penanganan tepat," kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DKP2KB) Kabupaten Lumajang Rosyidah di kabupaten setempat, Senin.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting pada balita di Lumajang tercatat sebesar 23,4 persen. Program Ibuk Anting menghadirkan layanan gizi terpadu mulai dari posyandu, puskesmas, hingga rumah sakit, dengan pendampingan komprehensif bagi setiap anak yang bermasalah gizi.
"Pendekatan kami tidak hanya fokus pada pemberian makanan tambahan, tetapi juga pemantauan berkelanjutan agar tumbuh kembang anak optimal," tuturnya.
Ia mengatakan keberhasilan program itu sangat bergantung pada sinergi semua pihak, terutama peran posyandu sebagai ujung tombak pelayanan di tingkat desa, serta keterlibatan keluarga dan tenaga kesehatan di puskesmas dan rumah sakit.
"Posyandu menjadi pusat deteksi dini dan pemberian intervensi gizi. Kader posyandu yang memahami kondisi lokal memiliki peran strategis, mulai dari mengidentifikasi balita yang berisiko hingga memastikan mereka menerima makanan tambahan dan pendampingan sesuai kebutuhan," katanya.
Menurutnya, tanpa kerja aktif posyandu maka Program Ibuk Anting tidak akan efektif sehingga pihaknya menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor.
"Selain posyandu, kolaborasi dengan perangkat desa, organisasi masyarakat, dan keluarga penerima manfaat sangat menentukan keberhasilan," ujarnya.
Melalui sinergi itu, balita yang bermasalah gizi dapat segera ditangani, dan edukasi gizi seimbang bisa tersampaikan ke seluruh lapisan masyarakat.
Program Ibuk Anting menekankan pendekatan humanis dan kolaboratif. Keterlibatan masyarakat membantu edukasi gizi seimbang, praktik ASI eksklusif, dan kebersihan lingkungan, sehingga efektivitas program lebih maksimal. Balita, keluarga, dan masyarakat, merasa terlibat langsung dalam upaya peningkatan gizi anak.
Rosyidah menjelaskan efek jangka panjang dari Ibuk Anting diharapkan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Lumajang karena anak-anak yang tumbuh sehat memiliki kesiapan fisik dan kognitif lebih baik untuk bersekolah, berprestasi, dan kelak berkontribusi pada pembangunan daerah.
"Anak-anak adalah aset bangsa. Menurunkan stunting bukan sekadar mengejar angka, tetapi memastikan setiap anak tumbuh sehat dan produktif. Keberhasilan itu adalah hasil kolaborasi lintas pihak, terutama posyandu, keluarga, dan tenaga kesehatan," katanya.
Pemkab Lumajang berupaya turunkan stunting lewat "Ibuk Anting"
Senin, 22 September 2025 16:52 WIB
Pemberian vitamin A kepada balita di Lumajang (ANTARA/HO-Diskominfo Lumajang)
