Madiun - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mewaspadai serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang mengancam kesehatan. "Penyakit demam berdarah harus terus diwaspadai, sebab penyakit tersebut tidak mengenal musim. Mau hujan atau panas, tetap saja ditemukan kasus demam berdarah," ujar Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Upaya Kesehatan (P2UK) Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Soelistyo Widyantono, Kamis. Diakui dia pada saat musim kering atau kemarau seperti saat ini tren penularannya menurun, namun masyarakat tidak boleh lengah. Masyarakat tetap diimbau menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan tempat tinggalnya. "Kegiatan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN tetap harus dilakukan minimal satu kali sepekan. Sebab, waktu sepekan adalah waktu maksimal untuk memutus siklus jentik menjadi nyamuk dewasa," terang Soelis. Ia juga meminta kepada masyarakat agar mewaspadai genangan-genangan air di sekitar rumah yang bisa menjadi media bertelurnya nyamuk. "Kadang-kadang kita tidak sadar dan lupa mengganti tempat air minum burung atau ayam peliharaan. Selain itu juga lupa mengganti air dalam vas bunga untuk hiasan ataupun membuang air tampungan dari sejumlah peralatan rumah kita yang bocor. Itu bisa menjadi media bertelurnya nyamuk," kata dia. Pihaknya mencatat, selama Januari hingga September 2012 telah ditemukan sebanyak 116 kasus demam berdarah di wilayah Kabupaten Madiun dengan dua kasus di antaranya meninggal dunia. Dua kasus DBD hingga meninggal dunia tersebut terjadi di Desa Ngampel, Kecamatan Mejayan pada Januari lalu dan terjadi di Desa Tawangrejo Kecamatan Gemarang pada Mei lalu. "Dari kasus-kasus temuan tersebut terbanyak terjadi pada bulan Januari dengan jumlah mencapai 65 kasus. Serangan demam berdarah memang mengalami puncaknya pada musim hujan, jadi harus waspada. Apalagi saat ini sebentar lagi sudah masuk musim penghujan," kata dia. (*)
Dinkes Madiun Imbau Masyarakat Tetap Waspadai DBD
Kamis, 11 Oktober 2012 13:54 WIB