Surabaya (ANTARA) - Lembaga kemanusiaan Teman Baik menyalurkan paket makanan untuk anak-anak yatim dan keluarga rentan di wilayah konflik Jalur Gaza sebagai upaya meringankan beban mereka di tengah krisis kemanusiaan yang berkepanjangan.
“Di tengah konflik yang belum mereda, kelangkaan makanan adalah ancaman nyata bagi kelangsungan hidup anak-anak yatim. Kami ingin memastikan mereka tetap memiliki asupan layak untuk bertahan,” kata Manajer Teman Baik Dedi dalam keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Rabu.
Penyaluran bantuan dilakukan awal Agustus 2025 di Pusat Penampungan Utara, Tel Al-Hawa, Jalur Gaza Utara. Paket berisi beras, terong, daun molokhia, cabai hijau, dan tomat, yang dapat diolah menjadi makanan bergizi.
Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza telah mengakibatkan lebih dari 17 ribu anak kehilangan satu atau kedua orang tuanya sejak konflik memanas, sebagian besar kini tinggal di penampungan dengan fasilitas terbatas.
Kelangkaan bahan pangan dan tingginya harga kebutuhan pokok membuat banyak keluarga hanya mampu makan sekali sehari, bahkan ada yang bertahan dengan sepotong roti selama dua hari.
Dedi menegaskan, Teman Baik berkomitmen untuk terus mendampingi rakyat Palestina.
“Selama masih ada saudara kita yang kelaparan, kita tidak boleh tinggal diam. Bantuan ini hanyalah awal, InsyaAllah akan terus berlanjut,” katanya.
Seorang relawan lokal menggambarkan betapa mendesaknya bantuan tersebut.
“Banyak keluarga yang sudah berhari-hari hanya makan sekali. Paket ini seperti oase di tengah padang pasir. Anak-anak tersenyum lagi, walau hanya untuk sejenak,” ujarnya.
