Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menyalurkan bantuan pangan cadangan beras dari pemerintah pusat kepada 80.875 keluarga penerima manfaat (KPM) yang tersebar di seluruh kecamatan wilayah setempat.
Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo di Tulung Agung, Sabtu, mengatakan, penyaluran dilakukan secara bertahap sejak 22 Juli hingga 28 Juli 2025.
Khusus bulan ini, bantuan disalurkan secara dobel karena jadwal bulan sebelumnya belum terlaksana.
"Setiap KPM menerima 20 kilogram beras untuk dua bulan. Penyaluran ini kita mulai hari ini bersama Bulog, Forkopimda, dan Dinas Ketahanan Pangan," kata Gatut saat meninjau penyaluran bantuan di Desa Srikaton, Kecamatan Ngantru, Tulungagung.
Ia berharap bantuan pangan ini dapat membantu kebutuhan pokok masyarakat kurang mampu dan menjaga stabilitas sosial di daerah.
“Bantuan dari Presiden Prabowo Subianto melalui Badan Pangan Nasional ini kami salurkan langsung ke warga yang berhak. Semoga bermanfaat dan menjaga kondusivitas masyarakat,” ujarnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tulungagung Agus Suswantoro menjelaskan, total KPM yang menerima bantuan tahun ini berkurang dibanding tahun sebelumnya.
“Tahun lalu penerima ada 90.427 orang. Sekarang turun menjadi 80.875 karena data penerima menggunakan basis Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTKSN),” kata Agus.
Ia menjelaskan, DTKSN merupakan hasil penggabungan data dari DTKS dan data kemiskinan ekstrem, serta telah melalui proses verifikasi dan validasi.
“Penurunan terjadi karena ada data ganda, warga yang sudah meninggal, atau tidak lagi memenuhi kriteria,” ujarnya.
Penyaluran bantuan dilakukan secara bertahap di seluruh desa. Menurut Agus, hingga Sabtu (26/7), sekitar 25 persen bantuan telah disalurkan.
Di Desa Srikaton, Kecamatan Ngantru, sebanyak 532 warga tercatat sebagai penerima bantuan.
Suwito, salah satu penerima manfaat di desa tersebut, mengaku baru pertama kali menerima bantuan beras. Ia menyambut baik program ini karena sangat membantu kebutuhan makan keluarga.
“Beras ini bisa cukup untuk seminggu lebih. Alhamdulillah, sebelumnya belum pernah dapat bantuan,” katanya.
Pantauan di lapangan, proses pengambilan beras berjalan tertib. Petugas juga memberikan bantuan kepada lansia yang mengalami kesulitan membawa beras ke rumah masing-masing.
