Jurnalis Gelar Aksi Keprihatinan Penganiayaan di Blitar
Rabu, 29 Agustus 2012 15:29 WIB
Blitar - Sekitar 30 jurnalis di wilayah eks Keresidenan Kediri, Jawa Timur, menggelar aksi keprihatinan menyusul terjadinya penganiayaan dua rekan mereka saat meliput unjuk rasa di perkebunan Swaru, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Rabu.
Aksi ini dilakukan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kediri. Mereka menggelar aksinya di depan Kantor Rajawali Televisi (RTV) Jalan Sudanco Supriyadi Blitar serta Kantor Polres Blitar.
Ketua AJI Kediri Yusuf Saputro, Rabu, menyesalkan aksi penganiayaan yang dilakukan oleh sejumlah oknum itu.
"Bagaimanapun juga, aksi penganiayaan itu tidak dibenarkan, karena telah mencederai demokrasi," katanya saat orasi.
Ia juga meminta polisi bertindak tegas dan menegakkan aturan kasus penganiayaan itu. Pihaknya juga meminta agar polisi serius dan segera menangkap pelaku penganiayaan.
"Kami minta polisi bertindak tegas untuk mengusut tuntas kasus kekerasan ini," katanya mengungkapkan.
Ketua PWI Kediri Imam Subawi berharap masalah kekerasan ini tidak kembali terjadi, terlebih lagi pada jurnalis yang sedang melakukan peliputan.
Walaupun dimungkinkan agak kesulitan untuk mengusut kasus ini, ia berharap hukum ditegakkan.
"Tidak menutup kemungkinan sulit dikenali karena di lapangan tidak saling kenal, namun kami minta polisi tetap mengusut tuntas kasus ini, ucapnya.
Sebelumnya, dua jurnalis televisi lokal di Kabupaten Blitar dianiaya sejumlah oknum yang diduga prodengan perkebunan pada Selasa (28/8). Dua jurnalis itu adalah Elis Faizin Buwono alias Wiro Faizin (38) jurnalis dari Rajawali Televisi (RTV), Khoirul Abadi (37), jurnalis SurabayaTV.
Dua jurnalis itu mengalami luka yang cukup serius, sehingga mereka sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo Blitar. (*)