Kostrad-FPTI Kibarkan Bendera Raksasa di Trenggalek
Jumat, 17 Agustus 2012 14:06 WIB
Trenggalek - Pasukan Yonif Linud 501 Kostrad bersama sejumlah aktivis Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Jatim, Jumat mengibarkan bendera merah putih raksasa di tebing Gunung Sepikul, Kabupaten Trenggalek.
Pengibaran bendera berukuran 40 x 30 meter tersebut merupakan bagian dari rangkaian upacara bendera dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-67 Kemerdekaan RI.
"Ini sudah menjadi tradisi tahunan yang kami gelar setiap kali peringatan kemerdekaan Republik Indonesia," kata Ketua FPTI Jatim Sri Wibowo.
Selain memupuk jiwa patriotisme, Sri Wibowo menyatakan kegiatan itu merupakan bentuk partisipasi komunitas panjat tebing Indonesia dalam menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI.
"Karena kami pendaki tebing dan gunung, maka upacara kami lakukan di gunung pula," ujarnya.
Prosesi upacara yang dilanjutkan dengan pengibaran bendera raksasa itu sendiri diikuti oleh sedikitnya 100 peserta dari unsur satuan Kostrad yang bermarkas di Madiun, pengurus dan anggota FPTI Jatim, masyarakat, siswa, serta sejumlah aktivis pecinta alam lokal Trenggalek.
Mereka mengikuti upacara sejak puklul 08.30 hingga dikibarkannya bendera berukuran sangat besar itu di dinding Gunung Sepikul.
Bendera seukuran lapangan basket itu mulanya dibawa pendaki naik ke atas gunung dengan ketinggian sekitar 400 meter dan dengan kemiringan sekitar 80 derajat.
Sesampainya di titik lokasi pemancangan, masing-masing ujung bendera kemudian diikat dengan tali yang dibentang ke arah empat penjuru yang saling berlawanan.
"Subuh kami sudah bersiap. Bendera dikibarkan selanjutnya diturunkan lagi untuk nanti dinaikkan bersamaan saat upacara bendera," jelasnya.
Peserta upacara tidak hanya dari FPTI dan Kostrad. Warga sekitar dan anak-anak lengkap dengan baju seragam sekolah, ikut dalam upacara unik tersebut.
Susunan upacara juga dibuat lengkap seperti upacara bendera di lapangan. Tepat saat menyanyikan lagu kebangasaan Indonesia Raya, petugas pengibar yang berada di atas gunung mulai menarik bendera raksasa.
Peserta upacara kemudian menyanyikan lagu kebangsaan hingga selesai. Yogi Ari (11), salah seorang siswa SD yang mengikuti kegiatan tersebut mengaku senang bisa mengikuti upacara bendera HUT RI di lereng Gunung Sepikul, Desa Ngulakan, Kecamatan Watulimo.
Ia sengaja tidak mengikuti upacara reguler yang diselenggarakan di sekolahnya lantaran jarak yang cukup jauh.
"Di sekolah harus jalan sekitar tiga kilometer. Jadi saya pilih ikut bersama pak tentara (kostrad)," katanya polos. (*)