Kairo (ANTARA) - Seorang wartawati Mesir, Shaima Adel yang ditangkap pihak keamanan Sudan saat meliput huru-hara di Khartoum, dibebaskan lewat pertemuan puncak antara Presiden Mesir Mohamed Mousi dan Presiden Sudan Omar Al Bashir. "Pembebasan Shaima merupakan campur tangan langsung dari Presiden Moursi saat pertemuan puncak dengan Presiden Bashir di Ethiopira," kata juru bicara Presiden Mesir, Yasser Ali di Kairo, Selasa. Disebutkan, kedua kepala negara melakukan pertemuan di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Afrika di Addis Ababa, ibu kota Ethopia yang berakhir Senin. Pernyataan senada diutarakan Menteri Luar Negeri Mesir, Mohamed Kamel Amr yang juga mendampingi Presiden Moursi melakukan kunjungan dua hari ke Addis Ababa. Kehadiran Presiden Moursi di KTT ke-19 benua hitam itu merupakan pertama kali sejak ia dilantik sebagai kepala negara pada 30 Juni lalu. Shaima yang ditahan selama dua pekan di Khartoum itu menjadi pembicaraan hangat di Mesir dan publik mendesak Presiden Moursi segera mengupayakan pembebasannya. "Atas perintah Presiden Bashir, Shaima dibebaskan dan diantar ke Addis Ababa dengan pesawat khusus," kata Ali. Setelah bertemu Presiden Moursi di Addis Ababa, Shaima kemudian kembali ke Mesir satu pesawat bersama rombongan Kepala Negara pada Senin. Shaima menyampaikan terima kasih kepada kepada Presiden Moursi dan publik Mesir yang memiliki andil besar atas pembebasannya. "Memelihara kehormatan semua warga negara Mesir merupakan 'garis merah' yang harus dipertahankan," ujar Shaima. Perhimpunan Wartawan Mesir dan berbagai organisasi LSM Mesir memuji sikap Presiden Moursi yang melakukan campur tangan pembebasan atas "kuli tinta" tersebut.(*)
Pembebasan Wartawan Mesir Lewat Pertemuan Puncak Tingkat Tinggi
Selasa, 17 Juli 2012 14:08 WIB