Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun optimistis bahwa Kelurahan Banjarejo yang masuk dalam nominator Lomba Gotong Royong Terbaik Tingkat Provinsi Jawa Timur akan menang dan terpilih menjadi juara.
"Alhamdulillah, Kota Madiun setiap tahun selalu aktif dan masuk dalam nominasi. Kami optimistis tahun ini bisa kembali meraih hasil terbaik," kata Wali Kota Madiun Maidi saat menerima tim penilai Lomba Pelaksana Gotong Royong Tingkat Jatim di Kelurahan Banjarejo Kecamatan Taman Madiun, Rabu.
Menurut dia, Kelurahan Banjarejo telah sampai pada tahap penilaian lapangan. Terdapat tiga daerah yang masuk nominator dan dilakukan kunjungan lapang dalam Lomba Pelaksana Gotong Royong Terbaik tahun 2025 tingkat Jatim. Selain Madiun, juga terdapat Trenggalek dan Bojonegoro.
Pada kesempatan tersebut, tim juri melakukan penilaian berdasarkan empat indikator utama, yakni bidang kemasyarakatan, bidang ekonomi, bidang sosial budaya dan agama, serta bidang lingkungan.
"Empat aspek tersebut menjadi tolok ukur penilaian. Saya yakin warga Kelurahan Banjarejo telah melaksanakan yang terbaik hingga berhasil masuk nominator," katanya.
Selain mendampingi penilaian, wali Kota juga turut melakukan panen hasil Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di SD Banjarejo. Kegiatan ini menjadi bagian dari dukungan Kota Madiun terhadap ketahanan pangan berbasis masyarakat.
Tidak hanya itu, Wali Kota Maidi juga menyempatkan diri mengunjungi dapur mandiri di Kelurahan Banjarejo. Melalui lomba ini, diharapkan semangat gotong royong yang menjadi jati diri bangsa terus tumbuh dan mengakar kuat di tengah masyarakat, khususnya di Kota Madiun.
Sementara itu, Ketua Tim Penilai Lapangan lomba gotong royong, Tri Yuono yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Kemasyarakatan Desa pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Jatim mengatakan bahwa budaya gotong royong di kalangan masyarakat masa kini makin langka akibat kondisi tantangan zaman.
"Gotong royong itu bukan hanya tindakan, tapi nilai, norma, dan kultur turun-temurun. Saat ini kita berhadapan dengan globalisasi dan generasi yang berbeda, yang mungkin kurang tertarik dengan nilai-nilai seperti ini," kata dia.
Karenanya ia mengapresiasi komitmen warga desa dan kelurahan masuk nominasi yang tetap menjaga dan melestarikan semangat gotong royong.
"Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh peserta, karena tetap menjaga warisan budaya bangsa," katanya.