Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkomitmen untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan birokrasi serta mempercepat implementasi Astacita dan Nawabakti Satya, guna mewujudkan Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.
"Retreat ini menjadi momentum berharga untuk memperkokoh tekad bahwa Jawa Timur siap mendukung pelaksanaan Astacita yang selaras dengan Nawabakti Satya untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045," kata Khofifah saat menutup rangkaian kegiatan Jatim Retreat 2025 yang berlangsung selama 2 hari di Pusat Pendidikan Artileri Pertahanan Udara (Pusdik Arhanud) Kota Batu seperti keterangan diterima di Surabaya, Senin.
Khofifah juga mengapresiasi seluruh panitia, peserta, dan narasumber yang telah berkontribusi dalam kegiatan yang berlangsung dengan penuh antusiasme dan semangat kebersamaan.
Gubernur menekankan pentingnya kesiapan birokrasi dalam menghadapi kemajuan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI).
Menurutnya, AI harus dimanfaatkan untuk mempercepat pelayanan publik dengan tetap memperhatikan aspek etika, keamanan data, dan ketahanan sosial.
"Pemanfaatan AI harus diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat kualitas pelayanan pemerintah," ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh peserta untuk membawa semangat Jatim Retreat ke dalam kinerja nyata di masing-masing perangkat daerah serta mengawal implementasi Nawabakti Satya yang selaras dengan delapan misi Astacita.
"Jangan biarkan semangat dan hasil dari retreat ini menguap begitu saja. Jadikan momentum ini sebagai titik tolak untuk memperkuat gerakan perubahan dan perbaikan tata kelola pemerintahan di seluruh lini," katanya.
Diungkapkan bahwa keberhasilan retreat ini tidak hanya diukur dari seberapa aktif diskusi yang berlangsung, tetapi dari sejauh mana aksi nyata yang dilakukan di satuan kerja masing-masing.
Lebih lanjut Gubernur Khofifah mengingatkan kepada seluruh kepala perangkat daerah untuk terus meningkatkan produktivitas dan memperbarui kapasitas diri.
"Tetaplah membangun sinergi dan kolaborasi karena kerja-kerja kita sangat berpengaruh pada produktivitas," ujarnya.
Gubernur Khofifah mengajak seluruh jajaran untuk terus berpegang pada nilai-nilai Nawabakti Satya Jilid II serta memperkuat semangat adaptif, responsif, dan pelayanan yang berdampak nyata bagi masyarakat.
"Semoga seluruh ikhtiar ini senantiasa mendapatkan rida Allah Swt.," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Timur Bobby Soemiarsono menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan retreat yang berjalan efektif, baik dari aspek substansi maupun teknis.
"Pelaksanaan retreat di Pusdik Arhanud sangat mendukung suasana diskusi dan konsolidasi. Skema pelaksanaan tertata rapi dan sistematis sehingga seluruh rangkaian acara berjalan efektif dan memuaskan," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Agung Aries Paewai juga menyampaikan bahwa kegiatan ini memperkuat konsolidasi antarperangkat daerah sekaligus meningkatkan kompetensi kepemimpinan.
"Selain mempererat kebersamaan, kami juga mendapatkan banyak penguatan dari narasumber berkualitas. Ini sangat penting untuk mendukung pencapaian Astacita dan Nawabakti Satya," ujarnya.
Direktur RSUD Dr. Soetomo Surabaya Cita Rosita Sigit Prakoeswa menilai Jatim Retreat 2025 sebagai momentum penting untuk memperkaya wawasan dan mempererat koordinasi di lingkungan Pemprov Jawa Timur.
"Retreat ini luar biasa, melebihi ekspektasi. Tidak hanya membangun fisik, tetapi juga membangun semangat dan memperkuat etika birokrasi," katanya.
Ketiga peserta tersebut berharap kegiatan serupa ke depan dapat diperluas, termasuk melibatkan pejabat eselon III dan IV, sehingga semakin banyak ASN yang mendapatkan penguatan kapasitas dan pertukaran gagasan.
Sebagai informasi, Jatim Retreat 2025 menghadirkan sejumlah narasumber nasional, antara lain Gubernur Lemhannas, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Lembaga Administrasi Negara (LAN), Badan Kepegawaian Negara (BKN), Kementerian PAN-RB, Kodam V/Brawijaya, serta Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.