Taipei (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur berhasil menggaet investasi senilai Rp1,78 triliun atau 195 juta dolar Amerika Serikat dari sejumlah pengusaha di Taiwan. "Rencana investasi ada di beberapa sektor industri, seperti keramik, alat tulis kantor, lantai kayu, rumah berbahan kayu, dan beberapa sektor industri lainnya," ujar Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekdaprov Jatim, Hadi Prasetyo, di Taipei, Senin. Hal itu, katanya, ditegaskan dalam penandatanganan "letter of Intent (LO)" atau pernyataan kehendak Pemprov Jatim dengan enam perusahaan di sebuah Seminar Investasi di Hotel Grand Hyatt, Taipei. "Semoga semuanya tidak ada hambatan dan pengusaha asal Taiwan bisa berinvestasi di Jatim," ujarnya setelah berbicara dalam seminar 'Invesment And Apportunities East Java Province-Indonesia' di negara itu. Keenam perusahaan tersebut adalah PT Kobin Ceramic Industries Indonesia yang rencananya berinvestasi USD 100 juta di Ngoro Industri Persada Mojokerto, PT Internasional Disaintama Primakarya senilai USD 75 juta di Ngoro Industri Persada Mojokerto, Daifair CO LTD senilai USD 5 juta, Jin Wan Long CO LTD USD 5 juta dan Hang Yiea CO LTD senilai USD 5 juta. Selain terhadap enam perusahaan, Pemprov Jatim juga berharap sejumlah perusahaan lainnya berinvestasi di kawasan Jombang, Mojokerto dan Gresik. "Daerah-daerah tersebut cukup potensial untuk melakukan pemgembangan industri, namun kami menyerahkan pada investor untuk memilih tempat investasi," katanya. Ia menjamin Jatim memiliki potensi investasi yang besar. "Jatim menjadi daerah kedua setelah Jakarta dan menjadi rujukan pasar di Indonesia bagian timur," papar dia. Menurut dia, Jatim memberikan berbagai garansi bagi para investor, di antaranya memberikan kemudahan pengurusan izin, ketersediaan lahan yang cukup bagus, tenaga kerja yang murah berkualitas serta beberapa jaminan lainnya. Jaminan investasi juga diberikan oleh tiga bupati, yaitu Bupati Jombang Suyanto, Bupati Gresik Sambari Halim dan Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa. Di hadapan para pengusaha Taiwan, mereka sama-sama mengatakan siap memberikan kemudahan berinvestasi. Menanggapi hal itu, Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Provinsi Jatim Warno Harisasono menambahkan, Jatim memiliki berbagai potensi yang masih belum termaksimalkan. Potensi itu antara lain lahan pertanian, pertambangan, dan sampai pada potensi pariwisata. "Beberapa hal yang kami harapkan bisa dilakukan kerja sama dengan Taiwan, di antaranya tentang produksi kasava dan juga garam, sebab kami memiliki potensi yang cukup besar," tukasnya. Sementara itu, Direktur PT Internasional Disaintama Primakarya, Yen Wen Tai, mengungkapkan selama berinvestasi dengan mendirikan industri alat tulis banyak sekali keuntungan yang didapat, seperti pekerja yang sangat kooperatif dengan pengusaha. "Jatim adalah daerah yang paling tepat untuk berinvestasi di Indonesia dan memiliki potensi luar biasa. Yang paling penting adalah mudahnya perizinan maka saya sarankan berinvestasilah di Jatim," ucap dia. (*)
Jatim Gaet Investasi Rp1,78 Triliun dari Taiwan
Senin, 11 Juni 2012 15:45 WIB