Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Batu, Jawa Timur, mengimbau masyarakat supaya meningkatkan peran menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah di saluran air guna mengantisipasi terjadi banjir di wilayah setempat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Batu Alfi Nurhidayat di Kota Batu, Jumat, mengatakan banjir yang sempat terjadi di Jalan Gajah Mada disebabkan oleh banyaknya tumpukan sampah di dalam saluran air, sehingga menyumbat aliran air ketika hujan deras.
"Masyarakat di Kota Batu agar menjaga lingkungan, artinya jangan membuang sampah sembarangan. Perlunya adanya rasa saling memiliki, drainase itu bagian harus dipastikan berfungsi dengan baik," kata Alfi.
Kejadian banjir di Jalan Gajah Mada yang lokasinya berada di pusat Kota Batu menyebabkan terganggunya aktivitas masyarakat setempat, pasalnya air yang menggenang juga sampai menggenang area parkir Batu Plaza dan Masjid An-Nur.
Pihaknya pun langsung melakukan upaya perbaikan dan pembersihan saluran.
Saat pengerjaan teknis dijalankan, petugas di lapangan mendapati adanya tumpukan sampah hingga perabotan, seperti kursi, botol, potongan meja, dan triplek.
Banjir itu, kata dia, terjadi karena kapasitas saluran sudah tidak mampu menampung debit air, lantaran adanya sampah yang menyumbat.
"Karena kalau aliran air itu tidak lancar pasti akan meluber ke jalan raya," ujarnya.
Selain itu, Alfi menjelaskan saat ini pihaknya terus melakukan upaya normalisasi, kemudian membangun crossing saluran air.
Setelah rampung, Dinas PUPR Kota Batu baru akan melanjutkan pengerjaan dengan memasang box culvert.
"Saluran air panjangnya sekitar 200 meter, tapi kalau yang crossing jalan itu kurang lebih 12 meter," ucapnya.
Ketika ditanya program pencegahan banjir pada 2025, dia menuturkan bahwa langkah yang dilakukan tetap sama, yakni melakukan normalisasi saluran air di wilayah setempat.
"Kami setiap tahun ada, cuma karena ini kejadian seperti kemarin itu kami mengintensifkan lagi," kata dia.
Pemkot Batu berharap kejadian banjir yang sempat terjadi mampu menyadarkan masyarakat agar bisa lebih proaktif menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.*