"Situasi desa tertinggal di Indonesia sebenarnya masih ada 3.000 desa yang belum punya listrik, sebarannya paling banyak di Papua dan Nusa Tengara Timur. Di Banten juga ada, tapi tidak banyak," kata Yandri pada kunjungan kerja di Desa Sindangheula, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Kamis.
Menurut dia, hal ini memang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama, agar desa tertinggal ini bergeser menjadi desa berkembang.
"Masih lumayan banyak, tapi bukan berarti kita tidak bisa menyelesaikan itu, dan ini perlu keterlibatan dari semua pihak," katanya.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus melakukan upaya mengentaskan desa-desa tertinggal dan belum teraliri listrik. Pihaknya juga sudah melakukan pemetaan ratusan desa tertinggal termasuk yang ada di Banten.
"Sekarang sedang betul-betul kita maping persoalannya, mana yang bisa kita lakukan melalui langsung kebijakan pemerintah atau kita bersama dengan pihak ketiga atau para donatur termasuk dengan pihak swasta,” katanya.
Menurut dia, ke depan akan semakin banyak pihak swasta yang berkontribusi terhadap pembangunan di desa terutama di desa tertinggal, mulai dari masalah listrik, infrastruktur, hingga ekonomi masyarakat.
"Pembangunan di desa juga dapat dilakukan dengan langkah kolaborasi bersama perusahaan. Di mana mereka melakukan kegiatan usaha dan terlibat aktif untuk membangun desa," katanya.(*)
Baca juga: Empat desa di Sumenep diusulkan dapat PMN aliran listrik
Baca juga: PLN sambungkan listrik pedesaan ke 13.872 pelanggan di Banten
Baca juga: Empat desa di Sumenep diusulkan dapat PMN aliran listrik
Baca juga: PLN sambungkan listrik pedesaan ke 13.872 pelanggan di Banten