Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur mencatat sejak 22 Juli hingga 30 September 2024 telah mendistribusikan air bersih 275 ribu liter ke wilayah terdampak dan berpotensi kekeringan pada musim kemarau tahun ini.
Data BPBD Kabupaten Banyuwangi menyebutkan 10 kecamatan terdampak dan berpotensi kekeringan, yakni Wongsorejo, Bangorejo, Tegaldlimo, Singojuruh, Srono, Cluring, Siliragung, Pesanggaran, Kabat, dan Glagah.
"Kami sudah memetakan sejumlah wilayah yang biasanya terkena dampak pada musim kemarau," ujar Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi Guntur Priambodo di Banyuwangi, Jumat.
Pemkab Banyuwangi juga telah menetapkan siaga kekeringan sejak beberapa bulan terakhir melalui surat keputusan (SK) bupati tentang siaga kekeringan di Banyuwangi.
Sebagai upaya antisipasi kekeringan, Pemkab Banyuwangi melakukan langkah mitigasi dengan mendistribusikan air bersih.
"Pendistribusiannya dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi dengan mengirim truk tangki air bersih langsung ke titik-titik yang membutuhkan. Distribusi ini akan dilakukan hingga musim kemarau berakhir," ujar dia.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyuwangi Danang Hartanto menjelaskan bahwa distribusi air bersih telah dilakukan mulai 22 Juli hingga 30 September 2024 dan total air bersih yang telah disalurkan 275 ribu liter.
"Karena saat ini musim kemarau masih berlanjut, pendistribusian akan dilanjutkan sampai dengan 20 November mendatang," ucap dia.
Dia mengatakan selama ini pendistribusian air bersih telah dilakukan ke sejumlah wilayah terdampak kekeringan maupun berpotensi kekeringan.
"Kami juga melayani permintaan air bersih dari wilayah yang mengajukan permohonan air bersih baik desa maupun kecamatan. Air yang disalurkan hasil kerja sama dengan PUDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Banyuwangi," kata Danang.