DPRD Surabaya mengajak warga kota untuk berpartisipasi dalam Pilkada Serentak 2024 yang akan diselenggarakan pada 27 November mendatang.
Anggota DPRD Surabaya Arif Fathoni di Surabaya, Selasa, mengatakan keterlibatan masyarakat sangat penting guna menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah Jatim dan Pemilihan Kepala Daerah Surabaya.
Ia menuturkan dengan hadirnya masyarakat di tempat pemungutan suara (TPS) menjadi bentuk kepedulian masyarakat terhadap proses demokrasi.
"Saya berharap meskipun Pilkada Surabaya nanti hanya ada calon tunggal melawan kotak kosong, masyarakat tetap datang ke TPS menggunakan hak suaranya. Karena kalau angka partisipasi kita rendah maka kita menghambur-hamburkan anggaran lebih dari Rp200 miliar yang diambil dari pajak dan retribusi masyarakat," kata Fathoni.
Anggota DPRD Surabaya Arif Fathoni di Surabaya, Selasa, mengatakan keterlibatan masyarakat sangat penting guna menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah Jatim dan Pemilihan Kepala Daerah Surabaya.
Ia menuturkan dengan hadirnya masyarakat di tempat pemungutan suara (TPS) menjadi bentuk kepedulian masyarakat terhadap proses demokrasi.
"Saya berharap meskipun Pilkada Surabaya nanti hanya ada calon tunggal melawan kotak kosong, masyarakat tetap datang ke TPS menggunakan hak suaranya. Karena kalau angka partisipasi kita rendah maka kita menghambur-hamburkan anggaran lebih dari Rp200 miliar yang diambil dari pajak dan retribusi masyarakat," kata Fathoni.
Toni, sapaan karib Arif Fathoni menyampaikan, tingkat partisipasi pilkada jauh lebih rendah daripada pemilu.
Pilkada 2020 lalu misalnya, partisipasi masyarakat hanya sekitar 60 persen dan Pemilu 2024 terbilang sukses yakni di angka sekitar 96 persen.
Ia mengatakan, akan menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama untuk menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat agar memberikan hak pilihnya.
Ia mengatakan, akan menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama untuk menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat agar memberikan hak pilihnya.
"Soal apakah mau memilih pasangan calon yang ada atau kotak kosong itu kembali ke hati nurani masing-masing, tetapi kita minta jangan sampai golongan putih (tidak mencoblos). Tentu hal ini menjadi PR kita semua, tidak hanya PR jajaran KPU dan Bawaslu, namun PR pemerintah kota, baik DPRD maupun eksekutif," katanya.
Toni menjabarkan bahwa nantinya setiap anggota dewan melalui fraksinya masing-masing juga akan melakukan sosialisasi dalam rangka menyukseskan pilkada.
Toni menjabarkan bahwa nantinya setiap anggota dewan melalui fraksinya masing-masing juga akan melakukan sosialisasi dalam rangka menyukseskan pilkada.
Akan tetapi, tambah Toni, yang tak kalah penting adalah kepedulian tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pengurus kampung untuk mendorong partisipasi masyarakat.
"DPRD kan terdiri dari fraksi-fraksi, tentu fraksi yang merupakan kepanjangan tangan partai politik itu akan gemar mensosialisasikan dan mengkampanyekan pasangan calon yang didukung. Hal tersebut secara otomatis meningkatkan partisipasi pemilih," ujarnya.