Balikpapan (ANTARA) -
"Tiga pesawat TNI AU lakukan uji coba landasan Bandara Nusantara, yakni lepas landas (take off) dan mendarat (landing)," kata Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI M Tonny Harjono melalui keterangan pers yang diterima di Balikpapan, Minggu.
Berdasarkan hasil survei Bandara Nusantara memiliki dimensi landasan pacu 2.200x30 meter, kata dia lagi, dengan dimensi bahu landasan pacu (shoulder) 7,5 meter, dan landas ancang (taxiway) atau jalan penghubung antara landasan pacu dengan pelataran pesawat 153x23 meter.
Landasan bandara tersebut didesain untuk memiliki kualitas aspal memenuhi syarat sebagai tempat datang bagi pesawat saat melakukan tindakan pengereman (breaking action) dengan sebelum mencapai 2.200 meter pesawat berhenti dengan konfigurasi normal.
"Kami lakukan survei sebelum uji coba, serta koordinasi dan diskusi untuk dapat informasi yang diperlukan kesiapan kawasan bandara berhubungan langsung dengan pesawat terbang (airside)," katanya pula.
"Kemudian lakukan uji coba pada 14, 15, dan 20 September 2024 dengan tiga tipe pesawat, uji coba berjalan lancar dan sukses," ujarnya lagi.
Tiga jenis pesawat milik TNI AU yang digunakan untuk uji coba landasan pacu Bandara Nusantara tersebut, yaitu Casa 212/A-2104, CN 295/A-2905, dan Hercules C130/A-1338
Uji coba pertama dilakukan menggunakan pesawat Casa 212/A-2104 yang diawaki Mayor Pnb Susilo Adisaputro, Pilot Kapten Pnb Faizal Fibriyan dan Co-Pilot Lettu Pnb Luthfian Dwi Parendahsyah dan Letda Pnb M. Tsalis Fahmi selaku kru, dengan uji coba lepas landas dan mendarat.
Kemudian dilanjutkan uji coba kedua lepas landas CN 295/A-2905, dengan Letkol Pnb Fitrianto Ali Ngimron selaku Instruktur Pilot, Pnb Ryan Parafoila bertindak selaku Kapten Pilot dan Lettu Pnb Kukuh Dedy Riyantoko bertindak sebagai Co-Pilot.
uji coba terakhir dilakukan menggunakan pesawat Hercules C130/A-1338, yang merupakan salah satu pesawat angkut berat TNI AU, kata dia lagi, dengan Pilot Letkol Pnb A. Muh Averroes dan Co-Pilot Kapten Pnb Gustine Rossyan.
Uji coba tersebut dilakukan untuk mempercepat operasionalisasi Bandara Nusantara, demikian Marsekal TNI M Tonny Harjono.