Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur (Jatim), mengalami erupsi beberapa kali dengan tinggi letusan hingga 800 meter di atas puncak pada Rabu pagi.
"Gunung Semeru kembali erupsi pukul 00.20 WIB dan 00.39 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Rabu.
Petugas juga mencatat terjadinya letusan Gunung Semeru pukul 00.42 WIB dengan tinggi letusan abu vulkanik lebih tinggi dibandingkan letusan sebelumnya, kurang lebih 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl).
"Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung. Kemudian terekam erupsi kembali pada pukul 01.03 WIB, 05.22 WIB, dan 05.37 WIB, namun visual letusan ketiga erupsi tersebut tidak teramati karena tertutup kabut," tuturnya.
Erupsi gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali terjadi pada pukul 06.09 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak. Selanjutnya pukul 07.35 WIB, erupsi Semeru kembali terjadi dengan tinggi letusan sekitar 500 meter di atas puncak dan terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 111 detik.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru lainnya, Sigit Rian Alfian mengatakan terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 08.06 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 800 meter di atas puncak.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan timur laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 132 detik," katanya.
Kemudian pukul 08.36 WIB kembali terjadi erupsi Semeru dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 600 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 100 detik.
Sigit mengatakan status Gunung Semeru pada Level II atau Waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan km dari puncak (pusat erupsi).
Kemudian di luar jarak tersebut, lanjutnya, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.
Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Selain itu perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Semeru erupsi beberapa kali dengan tinggi letusan hingga 800 meter
Rabu, 14 Agustus 2024 10:46 WIB