Jakarta (ANTARA) -
Baca juga: Senin ini rupiah melemah 25 poin menjadi Rp15.950 per dolar AS
Namun, ambruknya pasar tenaga kerja yang dirilis pada Jumat pekan lalu yaitu angka NFP memberikan isyarat perlambatan ekonomi AS yang memberi kegundahan investor mengenai jalur resesi perekonomian AS.
Pasar telah sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga pada September 2024 selama beberapa waktu, dengan Ketua bank sentral AS atau The Fed Jerome Powell mengatakan para pengambil kebijakan tidak mempertimbangkan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) saat ini.
Hal tersebut memberi kabar baik bagi rupiah untuk mendapatkan dorongan penguatan atas dominasi dolar AS.
Brahmantya menuturkan pemangkasan suku bunga AS pada pertemuan Fed September, akan memiliki dua dampak yakni soft landing maupun hard landing, namun pemotongan suku bunga pada September akan memberi skenario jelas bahwa rupiah berada dalam jalur penguatan melawan dominasi dolar AS.
Oleh karena itu, ia memperkirakan pada perdagangan hari ini rupiah berpotensi menguat hingga Rp15.850 per dolar AS.
Sementara itu, rupiah berpotensi diperdagangkan pada kisaran harga Rp15.950 per dolar AS sampai dengan Rp 15.850 per dolar AS.