Tujuh Legislator Sepakat Bentuk Pansus BPWS
Senin, 23 Januari 2012 18:58 WIB
Surabaya - Sebanyak tujuh legislator DPRD Jawa Timur sepakat membentuk Panitia Khusus Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) yang kini menjadi sorotan tajam sebagian kelompok masyarakat.
"Sampai saat ini sudah ada tujuh anggota dewan yang sudah sepakat dan tanda tangan keberadaan Pansus BPWS. Ini penting untuk evaluasi terhadap keberadaan BPWS," ujar anggota Komisi C DPRD Jatim, Thoriqul Haq, di Surabaya, Senin.
Sejumlah legislator yang menyatakan dukungannya yakni Anselmus Raga Milo (Fraksi Partai Gerindra), Thoriqul Haq dan Sholeh Hayat (Fraksi PKB), A Basuki Babussalam dan Alie Mu’tie (Fraksi PAN), A Sochib (Fraksi PDIP), serta Nizar Zahroh (Fraksi P2R).
Mereka setuju dibentuk Pansus BPWS usai melakukan rapat dengar pendapat bersama kaukus parlemen DPRD se-Madura dengan BPWS serta sejumlah gerakan massa Pemuda Madura Bersatu dan Koalisi Santri Bangkalan.
Dengan adanya pansus, lanjut dia, dewan Jatim bisa lebih mengetahui peranan BPWS dalam menjalankan pengembanga wilayah Surabaya-Madura selama dua tahun belakangan.
Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo enggan mengomentari usulan terbentuknya BPWS namun menganggapnya tidak perlu. Ia hanya meminta pemerintah pusat melakukan evaluasi terhadap lembaga.
"Kalau memang dinilai tidak efektif dan kinerjanya kurang, maka harus lebih ditingkatkan. Karena itulah perlu diberikan adanya kesempatan kepada BPWS," tuturnya.
Sedangkan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menilai, usulan dibentuknya BPWS merupakan hak anggota dewan. Hanya saja senada dengan gubernur, ia menyarankan agar kinerja lebih ditingkatkan dan tidak sepakat adanya pembubaran BPWS.
Kepala Badan Pelaksana BPWS M Irian mengatakan, usulan anggota DPRD Jatim membentuk pansus merupakan hak legislator dan menganggapnya biasa saja.
"Selama ini kami terus memberikan penjelasan ke berbagai kalangan masyarakat. Diantaranya terkait dengan tugas dan kewenangan BPWS, yakni membantu Pemkab dan Pemprov dalam mempercepat pembangunan di kawasan Suramadu," katanya.
"Saya menanggapinya biasa saja dan akan menjelaskan semuanya pada anggota DPRD Jatim," kata Irian menambahkan. (*)