Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengapresiasi Universitas Surabaya (Ubaya) dan DPRD Provinsi Jawa Timur yang berupaya melestarikan budaya lewat lomba band SMA se-Jawa Timur bertajuk "Harmoni Jatim".
Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Asisten I Setdaprov Jatim) Benny Sampirwanto di Mojokerto, Sabtu malam, mengatakan saat ini ada banyak warisan budaya yang diakui oleh PBB.
"Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi kegiatan kolaborasi tersebut karena bisa melestarikan kebudayaan terutama pada generasi muda," katanya saat penutupan lomba band SMA se-Jawa Timur bertajuk "Harmoni Jatim" yang dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit lakon "Subali Sugriwa" oleh Ki Didik Sasmito Aji di Ubaya Training Center (UTC).
Ia mengatakan kegiatan seperti ini diharapkan akan terus dilestarikan supaya bisa menjadi salah satu agenda rutin.
"Kami sangat mengapresiasi, terlebih ada juga pagelaran wayang kulit yang merupakan salah satu budaya peninggalan nenek moyang yang harus dilestarikan," katanya.
Rektor Ubaya Benny Lianto mengatakan Ubaya sebagai perguruan tinggi yang juga merupakan bagian dari masyarakat Jawa Timur mendukung adanya kolaborasi ini.
"Ubaya sangat mendukung program-program peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengembangan budaya lokal, dan juga seni. Oleh karena itu, kegiatan seperti ini tepat dan sesuai dengan apa yang menjadi perhatian dari Ubaya," ujarnya.
Menurut dia, saat ini sinergisitas Pemprov Jatim dan DPRD Jatim sudah terjalin harmonisasi yang cukup baik sehingga berdampak dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Ubaya merupakan bagian dari masyarakat di Jatim memberi dukungan penuh terhadap program-program peningkatan kualitas SDM dan pengembangan budaya lokal seni olahraga," katanya.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Freddy Poernomo berharap kegiatan ini bukanlah yang terakhir, namun akan ada kelanjutan sinergsitas kolaborasi ke depannya.
"Kegiatan seperti ini bisa terus diselenggarakan dalam membangun harmoni kebangsaan. Kami pemerintah berharap kolaborasi dengan Ubaya tidak hanya dalam kaitannya dengan budaya, namun paling utama adalah bidang pendidikan," katanya.
Ia mengatakan, kegiatan yang berlangsung di UTC memang sangat bagus karena berada di bawah kaki Gunung Penanggungan yang merupakan sejarah Majapahit ada di dalamnya.
"Di UTC ini juga ada museum yang sudah dikelola dengan baik dan sekarang sedang dilakukan penelitian tentang situs di Gunung Penanggungan," katanya.
Dalam perlombaan Harmoni Jatim Music Festival sebagai Juara 1 dari Smala Band 25 (SMA Negeri 5 Surabaya), Juara 2 dari 9SQUAD (SMA Negeri 9 Surabaya), Juara 3 dari Jazyden (SMA Katolik St. Albertus Malang).
Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Asisten I Setdaprov Jatim) Benny Sampirwanto di Mojokerto, Sabtu malam, mengatakan saat ini ada banyak warisan budaya yang diakui oleh PBB.
"Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi kegiatan kolaborasi tersebut karena bisa melestarikan kebudayaan terutama pada generasi muda," katanya saat penutupan lomba band SMA se-Jawa Timur bertajuk "Harmoni Jatim" yang dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit lakon "Subali Sugriwa" oleh Ki Didik Sasmito Aji di Ubaya Training Center (UTC).
Ia mengatakan kegiatan seperti ini diharapkan akan terus dilestarikan supaya bisa menjadi salah satu agenda rutin.
"Kami sangat mengapresiasi, terlebih ada juga pagelaran wayang kulit yang merupakan salah satu budaya peninggalan nenek moyang yang harus dilestarikan," katanya.
Rektor Ubaya Benny Lianto mengatakan Ubaya sebagai perguruan tinggi yang juga merupakan bagian dari masyarakat Jawa Timur mendukung adanya kolaborasi ini.
"Ubaya sangat mendukung program-program peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengembangan budaya lokal, dan juga seni. Oleh karena itu, kegiatan seperti ini tepat dan sesuai dengan apa yang menjadi perhatian dari Ubaya," ujarnya.
Menurut dia, saat ini sinergisitas Pemprov Jatim dan DPRD Jatim sudah terjalin harmonisasi yang cukup baik sehingga berdampak dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Ubaya merupakan bagian dari masyarakat di Jatim memberi dukungan penuh terhadap program-program peningkatan kualitas SDM dan pengembangan budaya lokal seni olahraga," katanya.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Freddy Poernomo berharap kegiatan ini bukanlah yang terakhir, namun akan ada kelanjutan sinergsitas kolaborasi ke depannya.
"Kegiatan seperti ini bisa terus diselenggarakan dalam membangun harmoni kebangsaan. Kami pemerintah berharap kolaborasi dengan Ubaya tidak hanya dalam kaitannya dengan budaya, namun paling utama adalah bidang pendidikan," katanya.
Ia mengatakan, kegiatan yang berlangsung di UTC memang sangat bagus karena berada di bawah kaki Gunung Penanggungan yang merupakan sejarah Majapahit ada di dalamnya.
"Di UTC ini juga ada museum yang sudah dikelola dengan baik dan sekarang sedang dilakukan penelitian tentang situs di Gunung Penanggungan," katanya.
Dalam perlombaan Harmoni Jatim Music Festival sebagai Juara 1 dari Smala Band 25 (SMA Negeri 5 Surabaya), Juara 2 dari 9SQUAD (SMA Negeri 9 Surabaya), Juara 3 dari Jazyden (SMA Katolik St. Albertus Malang).