Jember (ANTARA) - Kereta api Pandalungan relasi Jember – Gambir telah mengangkut sebanyak 109.071 penumpang di wilayah Daerah Operasi (Daop) 9 Jember untuk menuju Jakarta ataupun kota-kota yang lain di sepanjang rute yang dilewati selama satu tahun beroperasi.
Kereta api yang diresmikan oleh Bupati Jember Hendy Siswanto bersama Direktur Niaga KAI Hadis Surya Palapa pada 1 Juni 2023 mendapat respon positif dari masyarakat.
"Selama satu tahun beroperasi, rata-rata setiap harinya membawa 300 penumpang atau 75 persen dari kapasitas yang disediakan sebanyak 400 tempat duduk yang diberangkatkan dari wilayah Daop 9 Jember," katanya.
Bahkan pada momen-momen tertentu seperti libur lebaran, tahun baru maupun libur panjang akhir pekan, tiket-nya sudah habis dipesan jauh-jauh hari.
Meskipun KA Pandalungan keberangkatan awal dari Stasiun Jember, kereta api dengan rute terjauh yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan menempuh jarak 919 kilometer tersebut tidak hanya diminati oleh masyarakat Jember, Lumajang, Probolinggo dan Pasuruan saja, tetapi juga masyarakat di wilayah tapal kuda yang lain seperti Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso.
Selain untuk mengangkut penumpang, lanjut dia, rangkaian KA Pandalungan yang sebelumnya membawa delapan kereta kelas eksekutif, satu kereta makan dan satu pembangkit, mulai 1 Oktober 2023 ditambahkan satu gerbong barang untuk mengangkut barang hantaran penumpang atau retail seperti sepeda, motor, hewan maupun barang yang lain.
"Sejak dioperasikan hingga April 2024, barang yang sudah diangkut sebanyak 638.291 kilogram, barang tersebut dimuat dari beberapa stasiun seperti Stasiun Jember, Klakah, Probolinggo dan Pasuruan," ujarnya.
Untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang sejak Desember 2023 rangkaian KA Pandalungan diganti dengan 'Kereta Eksekutif New Image' yang bisa melaju hingga kecepatan 120 km/jam.
"KAI Daop 9 Jember berkomitmen untuk terus berinovasi meningkatkan pelayanan kepada para penumpang, sehingga bisa memberikan customer experience dengan KA," katanya.