Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Universitas Jember (Unej) menggandeng mahasiswa University of the Philipines Los Baños yang mengikuti pertukaran pelajar di Indonesia untuk menguatkan pemasaran ekowisata di kawasan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB).
"Kami mencoba menguatkan atraksi jungle track dan riverside coffee di TNMB dengan masyarakat lokal sebagai pelakunya," kata ahli pemasaran dari Program Studi Agribisnis Unej, Ebban Bagus Kuntadi dalam keterangan tertulis yang diterima diterima di Kabupaten Jember, Senin.
Unej juga memiliki visi berwawasan lingkungan, termasuk terkait dengan konservasi keanekaragaman hayati di kawasan konservasi taman nasional.
"Atraksi jungle track dilakukan dengan menyusuri hutan TNMB pada zona pemanfaatan untuk menikmati keindahan panorama taman nasional tersebut sambil memberikan interpretasi," tuturnya.
Sementara itu riverside coffee adalah atraksi menikmati minum kopi dengan nuansa pinggir sungai kawasan taman nasional yang membentang di Kabupaten Jember dan Banyuwangi itu, sehingga tentu saja memberikan impresi unik dan mengesankan.
Baca juga: KAUJE berkomitmen beri kontribusi untuk masyarakat
Ia menjelaskan ekowisata pada dasarnya merupakan kegiatan konservasi aspek pemanfaatan yang akan mampu berdampak pada ekonomi masyarakat desa penyangga, sekaligus menjadi insentif bagi masyarakat untuk berperan lebih dalam konservasi.
"Kegiatan penguatan atraksi jungle track dan riverside coffee TNMB juga diikuti dua mahasiswa University of the Philipines Los Baños yang sedang mengikuti pertukaran pelajar di Unej," katanya.
Kedua mahasiswa tersebut sangat terkesan dengan upaya itu karena selain berkontribusi terhadap masyarakat lokal dan lingkungan juga memberikan pengalaman ekowisata Indonesia.
"It's excited trip that has never been before." kata Cheska Andrea C. Avenido dari College of Development Communication University of the Philipines Los Baños.
Sementara itu Kepala Balai TNMB Nuryadi mengatakan konservasi di TNMB dilakukan dengan berbagai langkah mulai dari aspek perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan.
"Dalam pelaksanaannya, kami tidak dapat sendiri karena perlu keterlibatan berbagai pihak termasuk perguruan tinggi seperti para akademisi Unej yang dapat mendorong masyarakat desa penyangga untuk tidak melakukan tindakan destruktif," tuturnya.
Menurutnya masyarakat sekitar hutan didorong turut melindungi dan melakukan konservasi karena TNMB memiliki keanekaragaman hayati dan fauna yang luar biasa.
Beberapa satwa yang dilindungi seperti macan tutul, banteng, elang jawa, penyu hijau dan rafflesia yang menjadi prioritas pelestarian dan beberapa spesies lain yang masuk dalam keanekaragaman yang dilindungi.
Dalam kesempatan terpisah Ketua Dewan Pengarah Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Jatim Ihsannudin ikut mengapresiasi kegiatan penguatan pemasaran ekowisata di TNMB.
"Ekowisata beda dengan wisata umumnya, selain harus melibatkan masyarakat lokal juga harus bermuatan interpretasi dan edukasi. Ekowisata harus mendukung aktivitas konservasi dan bukan sebaliknya," ucap dosen Fakultas Pertanian Unej itu.