Jakarta (ANTARA) - TNI Angkatan Laut menyatakan mereka masih menunggu kapal selam Scorpene Evolved pesanan Indonesia mulai dibangun di galangan kapal PT PAL Indonesia di Surabaya, Jawa Timur, sebelum menyiapkan para calon pengawak kapal selam tersebut.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, saat ditemui pada sela-sela kegiatannya di Jakarta, Selasa, menyebut kemungkinan waktunya masih cukup lama untuk mempersiapkan calon pengawak Scorpene, karena pembangunan satu kapal selam itu membutuhkan waktu sekitar 5–7 tahun.
"Mungkin memakan waktu tahunan, jadi kami belum bisa siapkan sekarang," kata Laksamana Ali menjawab pertanyaan wartawan.
Dia meyakini selain menyiapkan calon pengawak Scorpene Evolved, yang tak kalah penting yaitu mempersiapkan sumber daya manusia di industri perkapalan dalam negeri yang ke depan mampu membangun kapal selam-nya sendiri.
"Yang penting nanti dari industri perkapalan kita, dari PT PAL harus menyiapkan manusia-manusia yang bisa membangun kapal selam di negaranya sendiri dari awal," tutur Ali.
Pemerintah Indonesia memesan dua unit kapal selam Scorpene Evolved dari galangan kapal Perancis Naval Group. Dua kapal selam itu rencananya dibangun di galangan kapal PT PAL Indonesia di Surabaya, Jawa Timur.
Namun sejauh ini, pembangunan kapal selam itu belum dimulai karena kontraknya belum efektif. Kontrak efektif — yang umumnya ditandai dengan pembayaran uang muka (DP) — menjadi penanda berlakunya kesepakatan-kesepakatan pembelian dalam kontrak, termasuk untuk membangun kapal selam pesanan Indonesia itu.
"Ini akan dimulai setelah efektif kontrak. Harapannya, bisa langsung dikerjakan di PT PAL dan harapannya juga mulai dari kapal pertama akan dibangun di PT PAL, dan dari pihak Naval Group sudah bersedia untuk membangun kapal selam dari awal di PT PAL," ujar Laksamana Ali.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI pada 4 April 2024 mengumumkan Pemerintah Indonesia resmi membeli dua unit kapal selam Scorpène Evolved dari perusahaan Perancis Naval Group.
"Kontrak (pengadaan) submarine class 1800–2800 tonnage dengan Advanced and Improved Propulsion (AIP) ditandatangani oleh perwakilan Kemhan RI bersama perwakilan Naval Group dari Perancis dan PT PAL Indonesia," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemhan RI Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha.
Naval Group dalam akun X resminya memperlihatkan kontrak itu diteken oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan RI Marsekal TNI Yusuf Jauhari, Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod, dan Executive Vice President Sales Naval Group Marie-Laure Bourgeois. Acara itu turut disaksikan oleh Wakil Menteri Pertahanan RI Letjen TNI (Purn.) M. Herindra.
Kontrak pembelian itu mencakup pengadaan dua unit kapal selam Scorpène Evolved Full Lithium-Ion battery (LiB), simulator untuk latihan (training), pelatihan untuk kru kapal, instruktur, dan operator simulator, integratedlogistic support, dan material untuk tiga kali misi atau selama 1 tahun.
Kemhan RI, Naval Group, dan PT PAL sepakat produksi dua unit kapal selam itu seluruhnya dikerjakan di Surabaya, yang merupakan salah satu kerja sama alih teknologi (ToT/offset) dari pembelian kapal selam Naval Group. PT PAL Indonesia dan Naval Group pada 12 Desember 2023 telah meneken perjanjian operasi bersama (joint operation agreement) pada 12 Desember 2023, dan perjanjian kemitraan strategis (SPA) pada Februari 2022.
Scorpène Evolved merupakan salah satu kapal selam dengan teknologi teranyar yang menggunakan tenaga baterai Lithium-Ion yang ringan dan kepadatan energi tinggi sehingga kapal selam dapat beroperasi lebih lama tanpa perlu mengisi ulang daya/bahan bakar. Kapal selam itu juga punya kemampuan siluman (stealth) alias tak tertangkap radar kapal-kapal lain saat beroperasi di bawah permukaan air.
Scorpène Evolved juga diketahui sebagai kapal selam serba bisa yang dapat melaksanakan berbagai operasi seperti peperangan anti-kapal permukaan, peperangan anti-kapal selam, operasi khusus, dan operasi intelijen bawah laut. Kapal selam itu juga dilengkapi dengan generasi terbaru sistem tempur SUBTICS®, yang mampu menjawab berbagai kebutuhan operasi laut dangkal maupun laut dalam.
Spesifikasi Scorpène Evolved yang bakal memperkuat TNI AL, antara lain panjang 72 meter, kecepatan berlayar saat menyelam maksimum 20 knot, kemampuan menyelam sampai 300 meter, kemampuan menyelam maksimum 80 hari, kapasitas total 31 kru, kemampuan operasi di laut 240 hari per tahun. Kapal selam itu juga dilengkapi dengan enam tabung peluncur senjata, dan dapat dipasang 18 senjata jenis rudal dan torpedo.
TNI AL tunggu kapal selam Scorpene Evolved dibangun sebelum siapkan calon pengawak
Selasa, 14 Mei 2024 16:15 WIB