SMAN 1 Sumenep Terapkan Sistem "SKS"
Sabtu, 12 November 2011 18:07 WIB
Sumenep - Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sumenep, Jawa Timur, mulai menerapkan sistem satuan kredit semester bagi siswa kelas X pada tahun ini.
"Ini adalah tahun pertama bagi kami dalam melaksanakan sistem satuan kredit semester (SKS), dan untuk sementara baru diterapkan bagi siswa kelas X," kata Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Sumenep, M Sadik, Sabtu.
Ia menjelaskan, pihaknya menerapkan sistem SKS bagi 306 siswa kelas X sebagai konsekuensi atas status SMAN 1 Sumenep sebagai rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI).
"Kami bersama para guru SMAN 1 Sumenep menjalankan sistem SKS ini sambil melakukan evaluasi. Untuk sementara, semuanya berjalan lancar," ujarnya.
Namun, kata dia, untuk sementara yang diterapkan adalah sistem semi SKS atau belum SKS murni.
"Untuk tahun ini atau hingga semester II, siswa belum diarahkan untuk memilih mata pelajaran yang ditentukan sesuai keinginannya, melainkan sudah disiapkan oleh kami dalam bentuk paket. Namun, porsi pembelajarannya sudah menggunakan sistem SKS," ucapnya.
Sadik mengatakan, pihaknya akan melaksanakan sistem SKS secara bertahap, karena para siswanya harus dikondisikan untuk beradaptasi dengan sistem tersebut.
"Sistem SKS akan menguntungkan siswa, karena siswa yang punya kecerdasan dan kemampuan akademis menonjol atau istimewa bisa menyelesaikan masa studi di SMA hanya selama empat semester atau dua tahun dari biasanya tiga tahun," paparnya.
Dalam sistem SKS, para guru SMAN 1 Sumenep menyiapkan waktu bagi para siswa untuk melakukan perbaikan nilai mata pelajaran yang di bawah ketentuan kriteria ketuntasan minimal atau semester pendek.
"Semester pendek itu dilaksanakan pada masa libur sekolah menjelang semester baru. Kami dan para guru sudah siap untuk tidak libur demi kepentingan semester pendek, jika ada siswa kami yang nilainya di bawah kriteria ketuntasan minimal," kata Sadik, menambahkan.
Pelaksanaan semester pendek bagi siswa yang ingin memperbaiki perolehan nilainya itu bersifat gratis atau tidak dikenai biaya.(*)