Guru Besar Protes Hasil Pemilihan Rektor Unej
Selasa, 8 November 2011 22:22 WIB
Jember - Sebanyak 55 anggota senat guru besar Universitas Jember memprotes dan menganggap Mendiknas yang diwakili oleh Direktur Kelembagaan dan Kerja Sama Dikti Prof Dr Ir A Jazidie M.Eng telah bertindak sewenang-wenang.
"Ini merupakan bentuk kesewenang-wenangan karena hasil pemilihan rektor akhirnya tidak memperhatikan sebagian besar suara guru besar yang memiliki hak pilih," kata Prof Drs Bambang Kuswandi, MSc PhD kepada ANTARA di Jember, Selasa malam.
Drs M Hasan MSc PhD yang menjabat sebagai Pembantu Dekan I Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Jember (Unej), terpilih menjadi Rektor Unej periode 2012-2016. Ia mengalahkan Prof Drs Agus Subekti yang didukung oleh 50 anggota senat guru besar Unej.
Menurut Bambang Kuswandi, bentuk kesewenang-wenangan pejabat Kemdikbud itu adalah memberikan hak suara Mendikbud sebesar 35 persen atau 40 suara hanya untuk satu calon, yakni M Hasan. Padahal seharusnya Jazidie yang mewakili Mendikbud memperhatikan perolehan suara pada pemilihan tahap pertama.
"Pada pemilihan tahap pertama, Profesor Agus Subekti memperoleh 50 suara, M Hasan 17 suara dan Jani Januar mendapat lima suara. Ini artinya kan suara mayoritas para pemilih menghendaki Pak Agus, tapi pada pemilihan tahap kedua yang di dalamnya ada suara Mendikbud, perolehan suaranya kemudian berubah," kata Dekan Fakultas Farmasi ini.
Pada pemilihan tahap kedua, Hasan memperoleh 56 suara, Agus Subekti 55 suara dan Jani Januar empat suara. Perolehan suara Hasan melonjak karena semua hak suara Mendikbud disalurkan ke Pembantu Dekan I FMIPA tersebut.
"Seharusnya suara Mendikbud itu didistribusikan, atau melihat aspirasi yang sesungguhnya. Artinya kami sudah capek-capek mencari orang yang kami anggap kredibel untuk memimpin Unej ke depan, kemudian mentah hanya karena kekuasaan yang sewenang-wenang," ujar lelaki asal Sumenep, Madura, ini.
Ia mengemukakan bahwa seharusnya pejabat Kemdikbud memperhatikan suara mayoritas guru besar Unej.
"Kalau seperti ini, ke depan akan menjadi preseden yang tidak baik bagi perguruan tinggi, khususnya Unej. Apa jadinya nanti, kalau Unej seperti ini," katanya.
Menurut dia, para guru besar yang mendukung Agus Subekti, hingga Selasa malam mengadakan pertemuan untuk membahas langkah-langkah yang akan ditempuh menyikapi hasil pemilihan rektor tersebut.
Sekian opsi yang kemungkinan akan diambil oleh anggota senat guru besar yang kecewa terhadap hasil pemilihan itu adalah menempuh jalur hukum. (*)