Surabaya (ANTARA) - PT PAL Indonesia bekerja sama dengan Dinas Koperasi Kota Surabaya telah menyalurkan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat, berupa dukungan legalitas merk kepada 30 pelaku usaha UMKM yang ada di Surabaya pada periode 2023.
"Saat ini, kami terus berupaya menjunjung tinggi integritas perusahaan, selama periode tahun 2023 telah dalam berbagai sektor sosial seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi atau usaha serta sektor lingkungan," kata Sekretaris Perusahaan PT PAL Indonesia Edi Rianto dalam keterangannya di Surabaya, Jumat.
Edi menjelaskan, kerja sama itu juga didukung Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur, melalui pendampingan dalam proses kepengurusan hingga pembiayaan seluruh rangkaian legalitas merk.
"Selain itu, dalam sektor sosial, TJSL PT PAL juga telah memberikan bantuan dalam bentuk Jamsostek untuk Jaminan Kematian (JK) dan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) kepada 100 orang pekerja rentan yang terdaftar di Kelurahan Ujung untuk kurun waktu waktu enam bulan," ucapnya.
Ia mengatakan, sederet penugasan juga diberikan oleh pemerintah melalui proyek-proyek yang ada telah menggerakkan perekonomian dari tingkat mikro hingga makro nasional.
"Setiap satu kapal perang yang di bangun oleh PT PAL Indonesia dapat menyerap sebanyak 2000 tenaga kerja lepas, dengan mengutamakan SDM asal Kota Surabaya dan sekitarnya," katanya.
Dampak ekonomi tersebut, lanjutnya, merupakan hasil dari implementasi kebijakan perusahaan yang mendukung dan mengedepankan kebutuhan Masyarakat sekitar.
Tidak hanya pada sektor usaha, jaminan kesehatan, dan perekonomian pada masyarakat sekitar, pihaknya juga berusaha dengan mengedepankan kemampuan IPTEK, secara berkala dengan melakukan PAL Goes to Campus.
"Hal itu sebagai upaya untuk peningkatan dan pemerataan ilmu pengetahuan di bidang industri maritim dan pertahanan khususnya bagi para pengenyam perguruan tinggi dan juga ditingkat SMK di Surabaya," ujarnya.
PT PAL, kata dia, juga aktif memberikan bantuan pendidikan di luar Pulau Jawa melalui beasiswa untuk Para Santri di beberapa Pesantren daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mendukung kemajuan pendidikan dan sertifikasi untuk meningkatkan kualitas guru atau pengajar di daerah tersebut.
"Bantuan dalam sektor lingkungan juga aktif dilakukan seperti program menanam 500 Pohon Aren di Daerah Subang. Aksi ini dilakukan sebagai upaya agar masyarakat bisa mendapatkan oksigen yang sehat dengan mendukung proses penghijauan dan menciptakan lingkungan hidup yang sehat bagi kehidupan di sekitar," ujar Edi.
Edi menambahkan, setiap pelaksanaan program TJSL, pihaknya juga rutin melaporkan perencanaan hingga evaluasi realisasi pelaksanaan kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Meski dalam skala yang terbatas, setiap program TJSL yang disusun oleh perusahaan mengedepankan kebermanfaatan dengan cakupan masyarakat hingga lapisan terluar," tuturnya.(*)