Sumedang Studi Banding Tembakau ke Bojonegoro
Kamis, 6 Oktober 2011 14:00 WIB
Bojonegoro - Jajaran Pemerintah Kabupaten Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis, melakukan studi banding masalah pertembakauan di Bojonegoro, Jawa Timur, guna pengembangan tanaman tembakau di daerahnya.
Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Pemkab Sumedang, Amin, mengatakan, ikut dalam studi banding itu perwakilan dari Dinas Koperasi dan UKM, Disperindag dan Lingkungan Hidup.
Studi banding yang dilakukan meliputi teknik budi daya tanaman tembakau yang ada di Bojonegoro, program kemitraan petani dengan pabrik rokok dan pemanfaatan dana bagi hasil cukai tembakau (DBHCT) di Bojonegoro.
Menurut dia, tanaman tembakau di Sumedang, baik jenis tembakau hitam dan mule, luasnya sekitar 2.492 hektare. Kegiatan tanam tembakau di Sumedang belum dilakukan melalui program kemitraan antara petani dengan pabrikan atau pabrik rokok.
"Tapi, kami sudah merintis dengan melakukan penjajakan dengan sebuah pabrikan untuk program kemitraan," katanya menambahkan.
Sejauh ini, lanjutnya, pemasaran tembakau dari Sumedang dilakukan di Pasar Tanjungsari, Sumedang. Pembelinya, selain pedagang tembakau dari daerah setenpat, juga dari daerah lainnya seperti Garut dan ada juga dari Jatim bahkan dari Malaysia.
"Tembakau di wilayah kami cukup prospektif, sebab harganya pada musim panen tahun ini bisa mencapai Rp80.000/kg, bahkan untuk tembakau hitam banyak yang dikirim ke Malaysia," katanya.
Sementara itu, Kepala Dishutbun Pemkab Bojonegoro Achmad Djupari menjelaskan bahwa rombongan dari Pemkab Sumedang itu diajak menyaksikan proses pengeringan tembakau di Desa Mbulu, Kecamatan Sugihwaras dan melihat proses jual beli tembakau di sejumlah gudang tembakau. (*)