Surabaya (ANTARA) - Kelurahan Gayungan di Kota Surabaya meraih predikat kelurahan terbaik I se-Jawa Timur dalam Puncak Peringatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XX dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke 51 Tahun 2023.
"Alhamdulillah mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Timur dan Surabaya mendapatkan nomor satu gotong royong untuk tingkat kota di Jawa Timur dan terbaik," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Senin.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada Wali Kota Eri Cahyadi di Pendopo Ronggo Jumeno Caruban, Kabupaten Madiun, Minggu (16/7) malam.
Penghargaan tersebut diberikan atas sinergi kuat dan gotong royong yang telah ditunjukkan hingga di tingkat kelurahan. Dimana, Kelurahan Gayungan, Kecamatan Gayungan, Kota Surabaya meraih penghargaan dengan Kategori Kelurahan Terbaik I.
Wali Kota Eri menyampaikan, penghargaan tersebut menjadi pelecut semangat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam memperkuat proses pembangunan bersama seluruh elemen masyarakat. Seperti dalam upaya menyelesaikan persoalan stunting, kemiskinan, dan lain sebagainya.
"Jadi setiap kota di cek kelurahan mana saja yang menjadi proyek percontohan, dipertemukan di seluruh Jawa Timur," katanya.
Ke depannya, Wali Kota Eri mengaku, untuk memasifkan gotong-royong bersama seluruh elemen masyarakat, Pemkot Surabaya berencana membentuk Kampung Pancasila. Sebab, ia menyampaikan bahwa Kampung Madani, selanjutnya akan menjadi Kampung Pancasila.
"Itu adalah bentuk dari gotong royong, jadi dalam satu kampung tidak ada kemiskinan, stunting, gizi buruk dan lain sebagainya," ujarnya.
Sementara itu, Lurah Gayungan, Pramudita Yustiani mengatakan, dalam penilaian Puncak Peringatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XX, terdapat empat aspek di antaranya adalah aspek kemasyarakatan, aspek ekonomi, aspek sosial budaya, dan agama, serta aspek lingkungan.
"Untuk aspek kemasyarakatan, gotong royong dalam menjaga keamanan lingkungan semakin diperkuat. Hansip di lingkungan perkampungan dan perumahan mendapat pelatihan cara membela diri oleh Babinsa dan Kamtibmas. Bahkan, pembangunan Pos Kamling juga dilakukan swadaya oleh warga," kata Yustiani.
Dari aspek kemasyarakatan, Yustiani mengaku, bahwa pihaknya juga memiliki Omah Rembuk dan Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga) yang ada Balai RW. Selanjutnya, pada aspek ekonomi, Kelurahan Gayungan bersama PKK Surabaya terus menonjolkan produk-produk dari pelaku UMKM di wilayahnya.
"Prinsipnya UMKM yang sudah maju di kelurahan, ikut membantu mendampingi pelaku UMKM yang masih merintis. Seperti untuk makanan dan minuman (mamin), serta untuk fashion. Untuk fashion, di lingkungan kami ada desainer yang karya-karyanya telah digunakan hingga internasional," ujarnya.
Pada aspek ekonomi ini, Kelurahan Gayungan bersama PKK Surabaya juga menjalin kerja sama dengan Yayasan Siswa Budi dalam mengembangkan batik dengan siswa disabilitas.
"Ada beberapa warga Gayungan yang berkebutuhan khusus, PKK kemudian berkolaborasi dengan yayasan tersebut untuk pengembangan potensi minat dan bakat. Siswa SMA itu mengajari kami juga dan para KSH (Kader Surabaya Hebat)," ucapnya.
Selanjutnya, pada aspek sosial budaya dan agama, Kelurahan Gayungan turut menggandeng stakeholder di wilayahnya. Ia memaparkan, bahwa keluarga miskin (gamis) mengambil dan mengolah sampah dari hotel, restoran, maupun rumah makan yang berada di lingkungan Kelurahan Gayungan. Seperti sampah rumah basah yang dimanfaatkan menjadi maggot dan eco enzym.
Sedangkan, dalam upaya penurunan kasus stunting di wilayah Kelurahan Gayungan, para stakeholder ikut membantu dalam upaya tersebut. Mereka memberikan susu kepada balita stunting. "Lalu untuk bidang budaya, kita memiliki kelompok seni Surya Sumirat yang melatih karang taruna dan masyarakat di pendopo kelurahan. Yakni belajar MC berbahasa Jawa, Ludruk, dan kesenian Jawa lainnya," katanya.
Untuk aspek lingkungan, ia menyampaikan, para penduduk yang tinggal di wilayah perumahan melakukan aksi "Bersih Hati, Bersih Lemari". Dimana, sebelum adanya program "Garage Sale" yang dibesut oleh Pemkot Surabaya dan PKK Surabaya, warga telah mengumpulkan barang bekas layak pakai untuk diberikan kepada keluarga miskin di lingkungan Kelurahan Gayungan.